Mengenai Saya

Foto saya
smasapala adalah sebuah organisasi pecinta alam yang berlingkup di SMAN 1 Blitar, dan merupakan OPA pertama di kota Blitar, yang berdiri sejak 1984.

Rabu, 04 Agustus 2010

TANAMAN SURVIVAL (MAKANAN)

Setiap kegiatan di alam bebas selalu beresiko untuk mengalalmi keadaan darurat. Contohnya saja tersesat dan kehabisan bahan makanan. Hal ini menuntut kita untuk melakukan survival agar dapat bertahan hidup. Berdasarkan sumber dari The Nature Conservancy, hutan hanyalah mencakup sekitar 2% dari permukaan bumi. Namun, hutan merupakan tempat hidup untuk 50% dari semua tumbuhan dan hewan. Dalam 4mil2 (10km2) luas hutan tropis dapat berisi sebanyak 1500 tanaman berbunga dan 750 spesies pohon. Para ahli mengatakan,” jumlah tumbuhan berbunga di Indonesia ada 25.000 jenis. Itu merupakan 10% dari keseluruhan jenis tumbuhan berbunga yang ada di dunia.” Jika ditambah dengan tumbuhan yang tak berbunga dan jamur, maka jumlahnya berlipat-lipat. Dari keseluruhan jenis tumbuhan tersebut ada yang beracun dan tidak beracun. Oleh sebab itu pengetahuan tentang tumbuhan sangatlah penting untuk diketahui oleh para penggiat alam bebas agar tidak celaka hanya karena tidak mampu membedakan tumbuhan beracun dan tidak beracun.

A. PEDOMAN PENTING

Dalam memilih tumbuhan yang akan dimakan gunakan beberapa kunci penting di bawah ini:

· makan tumbuhan yang sudah dikenal

· pilih tumbuhan yang tidak hidup sendiri atau soliter

· jangan hanya memakan tumbuhan sejenis saja

· pilihlah tumbuhan yang juga dimakan oleh hewan

· cara memakan buah yang baru dikenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke bibir, tunggu reaksinya. Apabila tidak bereaksi (terasa panas atau gatal) berarti aman untuk dikonsumsi.

· masaklah terlebih dahulu sebelum dimakan

· jangan makan tumbuhan berwarna ungu, karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloidz

B. TUMBUHAN BERACUN

Tumbuhan beracun merupakan tumbuhan yang berbahaya karena memiliki kandungan zat yang berbahaya bagi tumbuh. Dampak yang ditimbulkan bila kita makan bias saja gatal pada kulit, diare, dan terparah berakhir pada kematian.

Ciri-ciri tumbuhan beracun :

· berbau tidak sedap dan bisa membuat pusing

· tumbuhan bergetah yang dapat membuat kulit gatal, bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu, permukaannya kasar, berwarna mengkilat, berduri, dan berdaun kasar atau liat

· tumbuhan dengan buah berwarna putih atau kuning

· buahnya terasa pahit dan berlendir

C. TUMBUHAN TIDAK BERACUN

Tumbuhan tidak beracun merupakan kebalikan dari tumbuhan beracun. Ini tidak berbahaya untuk dimakan karena berguna untuk tubuh. Bagian tumbuhan yang dapat memberi energi yang cukup adalah umbi bat

ang/akar setelah itu baru buah, biji dan daun.

Ciri-ciri tumbuhan tidak beracun:

· tidak mengandung getah susu, tidak berbulu

· dimakan oleh hewan

· tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap


Macam tumbuhan tidak beracun:

Bagian Umbi : umbi talas (Colocasia sp), kentang, bengkuang, paku tanah

Bagian batang: umbut muda pisang, sagu, begonia (begonia sp), bambu yang masih muda (rebung) (Bambosa sp), Pakis dalamnya berwarns putih, tebu, umbut paku tiang muda ketebon (Genostegia hirta), umbut palem muda (Fampalmae)

Bagian buah : kelapa, arbei hutan (Rubus sp), konyal (markisa hutan) (Passiflora quadrangularis), nipah (dirawa), asam jawa, juwet, senggani atau herendong (malastoma pollyantum), ceplukan (Physalis angilata), pisang hutan (Musa sp) buah jantung, batang, bongkol pisang muda, anggur hutan

Bagian biji : padi, jagung, biji rumput teki (di Madura), biji saniten yg sudah tua, biji muda sengon (Alibizia lophanta)

Bagian bunga : turi (Sesbania glandiflora), pisang,bunga honje dan kecombrang (Nicolaria sp)

Bagian daun : rasamala muda (Altingia excels), mlinjo, babadotan, tespong, antanan/gagan atau kaki kuda (Cantella asiatica),selada air (Nasturtium officinale), daun singkong, daun muda paku tiang (Alsophia glauca)

D. JAMUR

Selain tumbuhan di atas jamur juga bisa menjadi dewa penyelamat jika tersesat. Menurut literatur, sudah ditemukan 38.000 jenis jamur di seantero dunia. Diantaranya ada yang enak dimakan. Tapi sayang yang tidak boleh dimakan karena beracun lebih banyak lagi. Cara mengetahui jamur yang layak dimakan atau yang tidak beracun bisa dilihat dari bentuk, warna, dan tempat tumbuhnya.

Ciri-ciri jamur beracun:

· warnanya mencolok, berbau tidak sedap lantaran kandungan asam sulfida atau amonia

· nasi akan berubah kuning bila dicampur dengan jamur beracun

· sendok akan berubah jadi hitam bila dimasukkan dalam masakan isi jamur beracun

· bila diraba mudah hancur

· punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya

· tumbuh dari kotoran hewan

· mengeluarkan getah putih

· jika diiris dengan pisau perak atau digoreskan pada perkakas perak akan meninggalkan warna biru. Ini disebabkan karena kandungan sianida atau sulfida yang beracun

· bagian payung yang berwarna merah berbintik-bintik putih

· dapat berubah warna jika dipanaskan

· warna payungnya gelap atau mencolok. Misalnya biru, kuning, jingga, merah. Perkecualian untuk jamur kuping dengan payung warna coklat yang memang dapat dimakan

Ciri-ciri orang yang keracunan jamur:

1. selidiki apakah dia pusing, perut sakit terutama ulu hati, mual, sering buang air kecil, tubuh lemas,pucat

2. adakah darah dalam muntahannya

Macam jamur tidak beracun :

Jarum kuping (Aircularia judae), jarum tiram (Pleuretus ostratus)

Peringatan:

Jamur beracun sangat berbahaya jika sporanya menempel pada kulit, karena dapat menyebabkan gatal, bahkan melepuh. Jika tidak segera ditolong korban bisa meninggal setelah 3-7hari.






SUMBER
www.journalight.wordpress.com
www.sylva_uniku.co//../survival.html
www.teamglenmore.multiply.com
www.jejakpetualang.multiply.com
www.google.com

Selasa, 04 Agustus 2009

pengenalan medan pendakian

dalam pendakian gunung yang kita lakukan, akan lebih bijaksana bila kita tahu medan yang akan kita lewati. ini penting karena menyangkut persiapan yang kita lakukan.

pada pengenalan jalur pendakian, yang utama perlu untuk diketahui adalah model dari jalur. pada jalur yang terjal dan curam kita akan lebih banyak mengeluarkan tenaga, serta dalam jarak tempuh yang sama dengan jalur landai, kita akan menempuh waktu tempuh yang relatif lebih lama. dimana hal ini disebabkan karena tenaga yang kita keluarkan relatif lebih besar, dan juga kita akan lebih sering untuk melakukan istirahat.

sedangkan untuk jalur landai, kita bisa lebih nyaman untuk berjalan. hal ini dikarenakan pada jalur yang kita lewati kita tidak mengalami perubahan ketinggian medan yang cukup signifikan.

untuk mengilustrasikan dua hal tersebut, bisa kita lakukan dengan mencoba melakukan jalan kaki di halaman rumah, serta bila kita berjalan untuk menaiki tangga. dalam menaiki tangga, kita butuh tenaga lebih bila dibandingkan dengan berjalan di halaman rumah. sebab pada saat menaiki tangga, kita mengalami perbedaan tinggi medan secara signifikan, sedang saat berjalan di halaman, meskipun ada beda ketinggian, tidak akan begitu kita rasakan, sebab beda tinggi medan sangat kecil.

tetapi meskipun begitu, jika kita benar-benar dalam situasi pendakian maka pendakian lewat jalur yang terjal juga pantas untuk diperhitungkan. karena bila kita melakukan pendakian melewati jalur yang cukup terjal, maka jarak tempuh yang kita tempuh akan semakin pendek bila dibandingkan dengan jalur yang landai.

kita ilustrasikan hal ini dengan kondisi gunung yang sebenarnya. jika kita lihat pada peta, maka jika kita melewati jalur landai, kita akan berjalan memutar menyusuri kontur yang landai. tetapi, bila kita melewati jalur yang terjal, maka kita akan memotong jalur landai, dan naik melewati punggungan yang relatif terjal.

semoga info ini bisa bermanfaat bagi teman-teman semua....

post by:
echo

Sabtu, 28 Maret 2009

sudut peta

BEBERAPA MACAM UKURAN SUDUT:
1.Derajat.
ukuran sudut yang paling populer.dalam satu putaran ada 360 derajat.
2.Grade.
juga digunakan untuk sudut di kompas. satu putaran berukuran 400 grade.
3.Radian.
2 ukuran diatas digunakan dlam kompas.walau rad jarang digunakan. namun rad digunakan sebagai standar ukuran sudut internasional, terutama dalm bidang ilmiah.satu putaran adalah 2phi atau 2*22/7 radian.
jarum kompas rawan terjadi penyimpangan, disebabkan adanya pengaruh medan magnet sekitar. untuk mencari arah barat-timur secara teliti adalah dengan matahari. walau harus sabar, inilah caranya:
-cari tongkat yang berdiri tegak lurus bumi di tempat datar.
-buat lingkaran dengan tongkat sebagai pusatnya
-mulai pagi tunggu hingga bayangan ujung tongkat berada persis menyinggung sisi lingkaran.tunggu lagi setelah siang hingga menyinggung lagi.
-tarik garis antara 2 titik persinggungan. itulah arah timur-barat.

by: wahid
smpl '05

Senin, 16 Februari 2009

kompas


Dalam setiap orientasi medan, selain peta, kompas juga mempunyai peranan yang fital. Sebab jika kita punya peta, tanpa ada kompas, hal itu sama saja tidak berguna.
Kompas yang biasa digunakan dalam orientasi ada 2 jenis yaitu:

a. Kompas bidik jenis prisma

kompas prisma

kompas prima
nama bagian-bagiannya

1.kotak kompas dengan pembagian arah angin dan cincin karet
2.kaca kompas yg dapat diputar dengan pembagian derajat
3.pelat yg bercahaya dengan garis tanda dan garis rambut
4.garis petunjuk yg bercahaya
5.lingkaran kompas dengan pembagian derajat dan jarum kompas yg bercahaya
6.gelang kaca dari tembaga
7.tutup kompas dengan kaca, garis rambut, garis tanda yg bercahaya di bibir pelindung
8.pelindung kaca
9.sekrup pengapit
10.prisma yg dapat disetel, dengan lubang tempat melihat dan cincin jempol dengan takik


b. Kompas orientasi (kompas Silva)

kompas silva

Pada dasarnya kedua kompas tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu :
Mengetahui arah Pada posisi mendatar, jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara. Sesuai dengan arah utara Magnet Bumi. Membidik sasaran
Dengan kompas prisma, apabila kita ingin mengetahui berapa besar sudut kompas dari posisi kita berdiri ke sasaran bidik. Besarnya sudut bidikan akan langsung dapat diketahui. Sedangkan dengan kompas silva terdapat sedikit perbedaan dengan kompas prisma, yaitu pada kompas ini apabila kita membidik sasaran, besarnya sudut kompas tidak dapat langsung kita baca. Melainkan harus dgn penyesuaian terlebih dahulu yaitu dengan memutar piringan pembagian derajat sehingga tanda panah penyesuai atau tanda "N"(North) dapat segaris dengan jarum utara kompas. Maka besarnya sudut sudah dapat diketahui.

Langkah selanjutnya adalah orientasi peta
Orientasi peta adalah meng Utarakan peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan bentang alam yang sebenarnya kita hadapi. Langkah langkah dalam orientasi peta :

*Dengan kompas prisma
1. Letakkan peta pada bidang datar
2.Bentangkan kompas di atas peta
3.Himpitkan garis rambut pada kompas dan takik pada cincin jempol dengan sumbu Y peta
4.Geser/ putar putarkan peta tanpa posisi kompas, sampai jarum kompas dengan garis rambut sejajar dengan sumbu Y Peta.

*Dengan kompas silva
1.Letakkan peta pada bidang datar
2.Setel piringan kompas dengan pembagian derajat pada posisi 0°, kemudian letakkan di atas peta
3.Himpitkan tanda panah penyesuai, garis penyesuai, garis bantu, sehingga sejajar dengan sumbu Y peta.
4.Geser/ putar-putarkan peta tanpa merubah posisi kompas sampai jarum kompas dengan tanda panahpenyesuai sejajar dengan sumbu Y peta.

Senin, 05 Januari 2009

racun ular

Racun yang terdapat pada ular berbisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Neurotoksin, yaitu jenis racun yang menyerang sistem saraf. Racun jenis ini melumpuhkan sistem pernafasan dan merusak otak korbannya yang menyebabkan kematian. Jenis racun ini tidak menimbulkan rasa sakit pada gigitannya sehingga seringkali korban tidak mengetahui bahwa telah tergigit.
Contoh jenis ular yang memiliki racun neurotoksin adalah jenis elapidae seperti ular Welang dan ular Weling. Namun khusus jenis ular Kobra selain memiliki racun neurotoksin juga memikiki racun hemotoksin.
2. Hemotoksin, yaitu jenis racun yang menyerang sistem sirkulasi darah dalam tubuh, terdapat pula enzim pemecah protein (proteolytic). Akibatnya sel-sel darah akan rusak dan penggumpalan darah akan terjadi. Reaksi racun sangat cepat seiring dengan pembengkakan di daerah sekitar luka gigitan, beberapa menit saja korban akan merasakan sakit yang dan terasa panas yang luar biasa. Hal ini tidak seperti jenis racun neurotoksin yang tidak terasa sakit sama sekali.
Contoh jenis ular yang memiliki racun hemotoksin adalah jenis crotalidae dan viperidae.

Kamis, 18 Desember 2008

5 DASAR KEMAMPUAN DALAM BERTAHAN HIDUP

Dalam setiap melakukan kegiatan outdoor, akan lebih baik jika setiap orang memahami tentang 5 dasar kemampuan dalam bertahan hidup. Akan lebih baik, jika hal ini dilatih dan dibiasakan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar kita bisa siap kapan pun kita ingin melakukan kegiatan luar ruangan.

INGAT:
Hal ini hanya sedikit panduan. Jika anda ingin menjadi baik, banyak-banyaklah melakukan latihan. Agar ilmu kalian dalam bidang ini semakin luas. Dan semoga hal ini bisa membantu anda dalam mengembangkan potensi diri anda.


Sebelum anda membaca lebih jauh tentang hal ini, maka ingatlah bahwa dalam melakukan survival kita harus tenang. JANGAN PANIK. Ini adalah kata kunci dari keberhasilan anda dalam melakukan survival.

5 DASAR KEMAMPUAN yang wajib anda tahu adalah pengetahuan tentang:
1. pemahaman keadaaan
2. makanan dan air
3. api
4. tempat berlindung
5. isyarat pertolongan


PEMAHAMAN KEADAAN

Hal ini adalah mutlak kita ketahui dan kita sadari. Sebab hal inilah yang akan kita hadapai pertama kali, saat kita tersesat. Jika hal ini sampai terjadi, maka tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah STOP.
S= Sit (duduk)
T= Think (fikir)
O= Observe (tinjau)
P= Plan (rancang)
Saat kita pertama kali sadar bahwa kita dalam keadaan tersesat, maka duduk adalah hal pertama yang harus kita lakukan. Duduk ini mempunyai banyak funsi. Yang utama adalah untuk beristirahat, serta untuk menenangkan pikiran kita, agar kita bisa berfikir lebih baik lagi.
Pada saat duduk inilah kemudian kita memikirkan langkah apa saja yang akan kita ambil selanjutnya. Apakah kita jalan kembali menyusuri jalan sebelumnya? Apa kita tetap melanjutkan jalan yang sedang kita tempuh, dengan harapan akan menemukan jalan keluar yang lain? Serta apakah kita akan tetap duduk disini, dengan harapan untuk menunggu akan ada tim penyelamat yang akan menjemput?
Tiga hal tersebut tentunya mempunya konsekuensi tersendiri. Jika kita kembali ke menyusuri jalan sebelumnya, apakah kita masih punya sisa tenaga yang cukup sampai menemukan jalan yang benar? Jika kita memilih untuk melanjutkan perjalanan, kita perlu mempertimbangkan, apakah kita masih berani mengambil kemungkinan lain yang tidak kita ketahui seperti apa? Dan jika kita tetap duduk, kita juga perlu memikirkan tentang kapan waktu tim penyelamat akan menemukan kita?
Kemungkinan mana yang akan kalian ambil, itu tergantung dari kondisi kita saat itu. Dan juga ketenengan kita dalam mengambil keputusan.
Tinjauan disini, sangat membantu kita dalam mengambil keputusan pada proses berfikir. Sebab dari pengamatan yang kita lakukan, saat kita tersesat, dan pada daerah kita istirahat, kita bisa menentukan mana langkah terbaik yang harus kita ambil.
Setelah kita mengambil keputusan, pasti kita juga membutuhkan suatu rencana yang baik, agar langkah kita bisa optimal.
Dari semua ini, ketenangan pikiran sangatlah mutlak.


MAKANAN dan AIR


Saat tersesat, sebaiknya anda menghemat air dan makanan. Sebab hanya itu yang akan membantu anda agar tetap hidup. Ingatlah hanya dengan makanan, tanpa minum air, kamu hanya akan bertahan hidup selama 4 hari. Tapi jika kamu hanya minum air tanpa makan, maka kamu akan bertahan hidup sampai 3 minggu. Jadi usahakan agar segera mencari sumber air dan tambahan makanan untuk bertahan hidup.
Makanan bisa anda dapat didalam hutan tempat anda tersesat, tapi jangan sekali-kali makan jamur. Sebab hampir semua jenis jamur itu beracun, dan seandainya anda menemukan jamur yang layak konsumsi, itu pun hanya akan menghasilkan kalori dalam jumlah yang sangat sedikit. Anda bisa makan tanaman atau buah yang biasa dimakan burung serta hewan mamalia yang ada dihutan itu. Bisa juga anda memakan hewan yang anda temui, dengan syarat anda bisa menangkapnya. Dan hal tersebut bisa anda lakukan dengan membuat jerat untuk hewan buruan anda.
Air bisa anda dapatkan bila anda menemukan sungai, atau anda juga bisa menampung air dari embun atau air hujan. Jika tidak sangat terpaksa, jangan sekali-kali minum air seni. Jika anda bisa memasak air minum anda, sebaiknya waktu perebusan ditambah 10 menit setelah air mendidih tiap naik ketinggian 1000m.


API


Api mempunyai fungsi yang sangat banyak, yaitu untuk menghangatkan tubuh, mengeringkan pakaian bila basah, sumber cahaya, isyarat, menghalau binatang, untuk memasak makanan dan minuman.
Penempatan 3 sumber api, yang berbentuk segi 3, merupakan tanda untuk minta bantuan pada malam hari. Jika siang hari, kita bisa memanfaatkan tanaman yang agak basah. Hal ini bertujuan untuk mnghasilkan asap yang banyak, sehingga kita bisa membuat tanda S.O.S untuk minta bantuan.
Unsur dalam pembuat api ada 3, yaitu sumber api, bahan pembuat api, serta udara. Sumber api bisa berasal dari korek api, menggesek-gesekan 2 bilah kayu, dan cara-cara yang lain. Untuk bahan pembuat api, bisa menggunakan kayu atau bahan-bahan lain yang kita bawa. Udara ini adalah oksigen. Sebab tanpa oksigen, tidak akan pernah ada api. Jadi ketiga unsur ini amatlah penting. Jika salah satu unsur ini dihilangkan, maka api juga akan padam.


TEMPAT BERLINDUNG


Kita mungkin saja tersesat untuk waktu yang cukup lama, jadi kita juga butuh tempat untuk berlindung. Perlindungan ini tidak hanya berguna untuk berlindung dari hewan buas, tetapi juga dari kondisi alam yang buruk. Untuk saat yang tidak terlalu lama, kita bisa saja berteduh dibawah pohon untuk berllindung dari sengatan sinar matahari yang sangat panas, atau kita bisa bersembunyi dalam gua untuk berlindung dari hujan serta tiupan angin. Bisa juga kita membuat bivak dari tanaman, atau pun dari ponco atau jas hujan yang kita rancang sedemikian rupa.
Yang terpenting dari semua perlindungan itu adalah kenyamanan yang kita dapatkan.


ISYARAT PERTOLONGAN


Meminta bantuan bisa kita lakukan dalam banyak cara. Tapi bila kita berada dalam kondisi yang sangat minim alat, kita bisa menggunakan api. Penempatan 3 sumber api, yang berbentuk segi 3, merupakan tanda untuk minta bantuan pada malam hari. Jika siang hari, kita bisa memanfaatkan tanaman yang agak basah. Hal ini bertujuan untuk mnghasilkan asap yang banyak, sehingga kita bisa membuat tanda S.O.S untuk minta bantuan. Selain itu, kita bisa menggunakan cermin, senter, bendera, bahkan peluit.
Dalam penggunaan api, senter, serta cermin, usahakan untuk diarahkan keatas. Sebab pada kondisi seperti ini, bantuan dilakukan dengan helikopter yang berada diatas kita. Untuk bendera sebaiknya kita tempatka di tempat yang cukup tinggi dan tidak ada penghalang, agar mudah dilihat oleh tim penyelamat.


Dalam kondisi ini, akan lebih baik jika anda paham banyak tentang teknik-teknik survival

AVIG NAM ASTU –


by aser_punya

Kamis, 04 Desember 2008

pembidaian

PEMBALUTAN
Membalut adalah tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
TUJUAN
1. menahan sesuatu – misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya – agar tidak bergeser dari tempatnya
2. menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan)
3. menunjang bagian tubuh yang cedera
4. menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak
5. menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.

MACAM
1. Mitella (pembalut segitiga)
2. Dasi (cravat)
3. Pita (pembalut gulung)
4. Plester (pembalut berperekat)
5. Pembalut lainnya
6. Kassa steril

1. MITELLA (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm
Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
2. DASI (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.
Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
Cara membalut:
o Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan
o Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya saling menarik
o Kedua ujung diikatkan secukupnya.
3. PITA (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah kendor.
Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
o 2,5 cm : untuk jari-jari
o 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
o 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
o 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
o 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.
Cara membalut anggota badan (tangan/kaki):
o Sangga anggota badan yang cedera pada posisi tetap
o Pastikan bahwa perban tergulung kencang
o Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh, yang akan dibalut dari distal ke proksimal (terakhir ujung yang dalam tadi diikat dengan ujung yang lain secukupnya). Atau bisa dimulai dari bawah luka (distal), lalu balut lurus 2 kali.
o Dibebatkan terus ke proksimal dengan bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan berikutnya. Setiap balutan menutupi duapertiga bagian sebelumnya.
o Selesaikan dengan membuat balutan lurus, lipat ujung perban, kunci dengan peniti atau jepitan perban.

4. PLESTER (pembalut berperekat)
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan plester disebut strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya difiksasi dengan plester.
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
o luka diberi antiseptik
o tutup luka dengan kassa
o baru letakkan pembalut plester.

5. PEMBALUT LAINNYA
Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.
Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk menutup luka-luka kecil.
6. Kassa steril
Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.

Prosedur Pembalutan:
1. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini:
Bagian dari tubuh yang mana? (untuk menentukan macam pembalut yang digunakan dan ukuran pembalut bila menggunakan pita)
Luka terbuka atau tidak? (untuk perawatan luka dan menghentikan perdarahan)
Bagaimana luas luka? (untuk menentukan macam pembalut)
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak? (untuk menentukan perlu dibidai/tidak?)
2. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
3. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan cara:
Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan.
Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15 menit.
Pengikatan dengan tourniquet.
o Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
o Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
o Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
o Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan kasa steril.
Elevasi bagian yang terluka
4. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah letaknya di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.

PEMBIDAIAN

Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi), memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit. Maksud dari immobilisasi adalah:
1. Ujung-ujung dari ruas patah tulang yang tajam tersebut tidak merusak jaringan lemah, otot-otot, pembuluh darah, maupun syaraf.
2. Tidak menimbulkan rasa nyeri yang hebat, berarti pula mencegah terjadinya syok karena rasa nyeri yang hebat.
3. Tidak membuat luka terbuka pada bagian tulang yang patah sehingga mencegah terjadinya indfeksi tulang.
Pembidaian tidak hanya dilakkukan untuk immobilisasi tulang yang patah tetapi juga untuk sendi yang baru direposisi setelah mengalami dislokasi. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor sehingga gampang mengalami dislokasi kembali, untuk itu setelah diperbaiki sebaiknya untuk sementara waktu dilakukan pembidaian.

Prinsip pembidaian
1. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
2. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang: pembengkakan, memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk dan panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat digunakan lagi.
3. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.

Prosedur Pembidaian
1. Siapkan alat-alat selengkapnya
2. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
3. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat.
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
5. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.
6. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
7. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
8. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.