Mengenai Saya

Foto saya
smasapala adalah sebuah organisasi pecinta alam yang berlingkup di SMAN 1 Blitar, dan merupakan OPA pertama di kota Blitar, yang berdiri sejak 1984.

Rabu, 24 September 2008

basarnas

BASARNAS

Dalam rangka meningkatkan kemampuan personil Basarnas, UPT Basarnas maupun Potensi SAR di daerah, telah dilakukan upaya-upaya peningkatan baik berupa Pendidikan, Pelatihan, Pembinaan, Penataran, maupun Penyuluhan/ Pemasyarakatan SAR.
PENDIDIKAN
Pendidikan dasar (standardisasi) dan lajutan oleh Basarnas serta masing-masing instansi/ organisasi;
Pendidikan SAR dalam penyelenggaraannya dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.
Pendidikan SAR tersebut terdiri dari :
Pendidikan SAR Tingkat Dasar
Pendidikan SAR Tingkat Lanjutan
Pendidikan SAR Tingkat Spesialis
Pendidikan SAR Pendukung
Pendidikan Khusus atau spesialisasi yang dilaksanakan oleh Basarnas meliputi :
Pendidikan SMC/ OSC;
Pendidikan Kantor SAR Controller;
Pendidikan RCC Control;
Pendidikan Operator Local User Terminal (LUT);
Pendidikan Operator Radio/ Komunikasi Elektronika;
Pendidikan Rescuer;
Pendidikan Instruktur SAR.
PELATIHAN
Untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan/ keterampilan teknis SAR yang telah dimiliki, demi memperoleh prestasi yang handal.
Ada 3 jenis pelatihan SAR yang dilaksanakan Basarnas, yaitu :
Pelatihan SAR Perorangan, guna mempertahankan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki sebagai seorang Rescuer.
Pelatihan SAR Pos Komando (Gladi Posko), pelatihan ini untuk menguji peserta pelatihan sesuai dengan prosedur tetap operasi SAR melalui skenario latihan.
Pelatihan SAR Manuver (Gladi Lapangan), pada pelatihan ini peserta selain diuji prosedur tetap operasi SAR juga diuji kemampuan personil/unsur yang terlibat dalam suati latihan operasi SAR di lapangan.
Pelatihan SAR tersebut diatas biasanya dilaksanakan dalam 3 bentuk, yaitu :


Pelatihan SAR Gabungan, pelatihan ini melibatkan Basarnas dengan unsur potensi SAR lainnya dalam wilayah Indonesia.
Pelatihan SAR Bersama, pelatihan ini dilaksanakan bersama antara Basarnas dengan dengan penyelenggara SAR negara asing.
Pelatihan SAR Gabungan, merupakan pelatihan SAR yang melibatkan Basarnas dan unsur potensi SAR dengan unsur SAR negara asing.
Pelatihan SAR dengan luar negeri antara lain :
Dengan Malaysia (Malindo - Malaysia Indonesia)
Dengan Singapura (Indopura - Indonesia Singapura)
Dengan Australia (Ausindo - Australia Indonesia)
Dengan Westpac RCC (Usindo - United States Indonesia)


PEMBINAAN
Pembinaan SAR Nasional mencakup pembinaan seluruh instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat berpotensi SAR yang meliputi SDM, sarana dan prasarana serta metode. Dalam melaksanakan pembinaan tersebut digunakan asas manfaat, kualitas, responsif, prioritas, serta silih asih, asah, dan asuh. Pembinaan dilaksanakan dengan tujuan untuk mewujudkan unsur SAR yang siap dan mampu melaksanakan operasi SAR secara efektif dan efisien, dengan mengembangkan sasaran pada kemampuan :

Deteksi Dini Musibah;
Perencanaan dan Pengendalian Operasi;
Pencarian;
Pertolongan;
Medic First Aid (MFA)/ Medical First Responder (MFR);
Evakuasi

PENYELENGGARAAN DIKLAT SAR
Pendidikan SAR selain diselenggarakan oleh Basarnas juga dapat diselenggarakan oleh instansi atau organisasi berpotensi SAR setelah berkoordinasi oleh Basarnas.
Dalam penyelenggaraan tersebut kurikulum dan sylabus disusun oleh Basarnas, dan bagi pesertanya harus memenuhi persyaratan yang berlaku di Basarnas.
Persyaratan peserta Pendidikan SAR Tingkat Dasar :

diusulkan oleh instansi atau organisasi berpotensi SAR
usia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun
pendidikan minimal SLTA/ sederajat
sehat jasamani dan rohani
Persyaratan peserta Pendidikan SAR Tingkat Lanjutan :

diusulkan oleh instansi atau organisasi berpotensi SAR
memiliki sertifikat Pendidikan SAR Tingkat Dasar
sehat jasamani dan rohani
mampu berbahasa Inggris
Sedangkan Persyaratan untuk peserta Pendidikan SAR Tingkat Spesialis :

1. diusulkan oleh instansi atau organisasi berpotensi SAR
2. memiliki sertifikat Pendidikan SAR Tingkat Dasar
3. mampu berbahasa Inggris
4. usia maksimal 45 tahun
5. Bagi peserta yang lulus pada setiap tingkat pendidikan SAR akan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) yang dikeluarkan oleh Basarnas setelah ditanda tangani oleh Kepala Badan SAR Nasional dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
SYLABUS PENDIDIKAN / LATIHAN DASAR SAR
A. Navigasi
Ruang Lingkup:
- pengetahuan peta
- pengetahuan kompas
- menentukan tempat kedudukan
- menafsir jarak, menghitung jarak dan langkah
- garis ketinggian
- orientasi peta
- pengetahuan tentang arus dan pasang surut
- teknik jalan kompas
B. Survival
Ruang Lingkup:
- pengetahuan jungle survival
- pengetahuan sea survival
- penyeberangan survival

C. Mountainering
Ruang Lingkup:
- pengetahuan dasar tali-temali
- pengetahuan peralatan mountainering
- rock climbing
- pionering
- rappeling
- karakteristik pegunungan di Indonesia

D. P3K / PPGD
Ruang Lingkup:
- pengetahuan P3K untuk korban di darat
- pengetahuan P3K untuk korban di air/laut
- pengetahuan PPGD terbatas untuk kasus khusus

E. Evakuasi
Ruang Lingkup:
- pengetahuan tentang evakuasi
- teknik evakuasi di medan (dengan/tanpa alat)
- teknik evakuasi di laut/air
- teknik evakuasi dengan helikopter
- teknik evakuasi dari gedung tinggi
- teknik evakuasi dan transportasi penderita gawat darurat

F. Explorer SAR / ESAR
Ruang Lingkup:
- metode dan teknik SAR darat
- metode dan teknik SAR laut

G. Komunikasi
Ruang Lingkup:
- pengetahuan tentang radio
- prosedur komunikasi
- jaring komunikasi dan frekuensi
- signal/tanda-tanda dan isyarat

H. Pengetahuan Prosedur Operasi Helly
Ruang Lingkup:
- perkenalan karakter helikopter
- teknik penyiapan hely pad
- marshailing/Parking Master

I. Fisik dan Mental
Ruang Lingkup:
- P4
– PBB
- aerobik
- lari
- renang
- push up
- sit up

- pull up
- spuat trush
- dan lain-lain

J. P3M / Persiapan Perjalanan
Ruang Lingkup:
- penyiapan perbekalan, peralatan dan makanan
- perkenalan ilmu gizi
- teknik pengepakan
- pengetahuan kesehatan perjalanan

K. Organisasi SAR
Ruang Lingkup:
- organisasi SAR di Indonesia
- organisasi operasi SAR
- organisasi Bakornas PB

L. Penyelenggaraan Operasi SAR
Ruang Lingkup:
- perkenalan penyelenggaraan operasi SAR

M. Sejarah SAR
Ruang Lingkup:
- sejarah perkembangan SAR di Indonesia

N. Perkenalan Peralatan SAR
Ruang Lingkup:
- peralatan medis
- peralatan lain-lain

O. Dokumentasi dan Fotografi
Ruang Lingkup:
- penyiapan/pengisian/pemeliharaan dokumen dalam operasi SAR
- teknik dasar fotografi

P. Ceramah
Ruang Lingkup:
- ceramah pejabat di lingkungan Basarnas/Dephub/Instansi lain yang terkait
- ceramah tentang kepemimpinan di lapangan

Q. Latihan Praktek Lapangan
Ruang Lingkup:
- operasi SAR di darat (gunung/hutan)
- operasi SAR di laut

* Sylabus di atas berdasarkan Keputusan KABASARNAS nomor: KEP/14A/III/1995 tentang KURIKULUM DAN SYLABUS DIKLAT DASAR SAR.

* Kurikulum di atas terdiri dari 103 jam materi kelas dan 402 materi lapangan; total: 505 jam pelajaran

Perlengkapan jalan

Perlengkapan jalan (untuk medan hutan gunung)

1. Sepatu

Melindungi tapak kaki sampai mata kaki. Kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. Keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. Bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku. Ada lubang ventilasi bersekat halus.
2. Kaos kaki
Menyerap keringat. Menghindari lecet pada kaki
3. Celana lapangan
Kuat, lembut, ringan, praktis. Tidak menggangu gerakan kaki. Terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Mudah kering, bila basah tidak menambah berat
4. Baju Lapangan
Melindungi tubuh dari kondisi sekitar. Kuat, ringan, tidak menggangu pergerakan. Terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Praktis, mudah kering
5. Topi lapangan

Melindungi kepala dari kemungkinan cidera akibat duri. Melindungi kepala dari curahan hujan, terutama kepala bagian belakang. Kuat dan tidak mudah robek
6. Sarung tangan
Sebaiknya terbuat dari kulit, tidak kaku dan tidak menghalangi pergerakan
7. Ikat pinggang
Terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tapi teguh. Kegunaan ikat pinggang selain menjaga agar celana tidak melorot juga untuk meletakkan alat-alat yang perlu cepat dijangkau , seperti pisau pinggang, tempat air minum dll.
8. Ransel (carrier)
Ringan, kuat, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan, nyaman dipakai dan praktis.
9. Peralatan navigasi
Kompas, peta, penggaris, busur derajat, pensil dll.
10. Lampu senter

Water proof dan dilapisi karet. Bola lampu dan batery cadangan
11. Peluit

12. Pisau

Pisau saku serba guna. Pisau pinggang. Golok tebas.

13. Perlengkapan tidur :
1. Satu set pakaian tidur
2. Kaus kaki untuk tidur
3. Sleeping bag
4. Matras
5. Tenda/ ponco/ plastik untuk bivak.

14. Perlengkapan masak dan makan :
1.
Alat masak lapangan (misting)
2. Alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll)
3. Alat pembuat api (lilin, spirtus, parafin, dll)


dingin



Kedinginan di Gunung

Terlalu lama kedinginan, khususnya dalam cuaca berangin dan hujan, dapat menyebabkan mekanisme pemanasan tubuh terganggu sehingga menyebabkan penyakit kronis. Hipotermia adalah suatu keadaan dimana tubuh merasa sangat kedinginan. Setelah panas dipermukaan tubuh hilang maka akan terjadi pendinginan pada jaringan dalam dan organ tubuh.

Kedinginan yang terlalu lama dapat menyebabkan tubuh beku, pembuluh darah dapat mengerut dan memutus aliran darah ke telinga, hidung, jari dan kaki. Dalam kondisi yang parah mungkin korban menderita ganggren (kemuyuh) dan perlu diamputasi.

Udara dingin yang basah disertai angin yang bertiup kencang, seringkali dijumpai para pendaki ketika melakukan pendakian gunung. Tidak jarang badai dan hujan lebat menyertai hawa dingin. Malam yang cerah seringkali membuat udara semakin dingin dan berembun. Di puncak musim kemarau justru di sekitar puncak gunung seringkali muncul kristal-kristal es yang menempel pada daun-daunan dan bunga edelweis.

Pakaian yang basah, kaos kaki yang basah semakin menambah dinginnya badan. Keadaan akan semakin parah bila pendaki tidak memperhatikan makanan sehingga tubuh tidak memperoleh ernergi untuk memanaskan badan. Dinginnya udara seringkali membuat perut kembung sehingga enggan untuk makan, kecuali memang kehabisan makanan.
Gejala -gejala kedinginan biasanya Pendaki akan menggigil kedinginan, gigi gemeretakan, merasa sangat letih dan mengantuk yang sangat luar biasa. Selanjutnya pandangan mulai menjadi kabur, kesigapan mental dan fisik menjadi lamban.

Gejala kedinginan yang lebih parah akan membuat gerakan tubuh menjadi tidak terkoordinasi, berjalan sempoyongan dan tersandung-sandung. Pikiran menjadi kacau, bingung, dan pembicaraannya mulai ngacau. Kulit tubuh terasa sangat dingin bila disentuh, nafas menjadi pendek dan lamban. Denyut nadi pun menjadi lamban, seringkali menjadi kram bahkan akhirnya pingsan.

Untuk membantu penderita sebaiknya jangan cepat-cepat menghangatkan korban dengan botol berisikan air panas atau membaringkan di dekat api atau pemanas. Jangang menggosok-gosok tubuh penderita. Jika korban pingsan, baringkan dia dalam posisi miring. Periksa saluran pernafasan, pernafasan dan denyut nadi. Mulailah pernafasan buatan dari mulut dan menekan dada.

Pindahkan ke tempat kering yang teduh. Ganti pakaian basah dengan pakaian kering yang hangat, selimuti untuk mencegah kedinginan. Jika tersedia, gunakan bahan tahan angin, seperti alumunium foil atau plastik untuk perlindungan lebih lanjut.

Panas tubuh dari orang lain juga bagus untuk diberikan, suruh seseorang melepas pakaian, dan berbagi pakai selimut dengan si korban. Jika penderita sadar, berikan minuman hangat jangan memberikan minuman alkohol. Segeralah cari bantuan medis.

Seperti halnya terlalu kepanasan, anak muda dan orang tua merupakan sasaran paling banyak. Alasannya, tubuh kurang efisien dalam mengatur temperatur tubuh. Namun, orang dewasa yang fitpun, dapat kedinginan jika terlalu lama berada di air dingin, udara dingin atau di cuaca dingin tanpa pelindung. Selain itu minuman beralkohol dan narkotika juga mengurangi mekanisme pemanasan tubuh.

Untuk menghadapi bahaya kedinginan bawalah beberapa lapis pakaian kering. Siapkan mantel hujan, jaket tebal, dan kantung tidur. Masukkan pakaian kedalam kantong plastik sebelum dimasukkan ke dalam tas. Gunakan cover pelindung air untuk membungkus tas. Bawalah bekal makanan yang cukup, ada baiknya membawa bekal lebih guna menghapi tertundanya perjalanan karena cuaca atau harus beristirahat karena sakit. Pelajari jalur yang akan ditempuh sebelum melakukan pendakian, hal ini bisa ditanyakan ke petugas pos penjagaan. Rencanakan dan pilih tempat yang akan digunakanan untuk beristirahat, berlindung, memasak, dan mendirikan tenda.

Pilihlah pendakian pada musim kemarau, karena pada musim penghujan curah hujannya tinggi sering ada badai dan tanah longsor, di musim kemaraupun di gunung sering turun hujan namun tidak sebanyak dan sesering di musim hujan. Musim kemarau yang cerah suhu di gunung sangat dingin sekali bisa minus dibawah nol, dibeberapa gunung misal gunung semeru sering muncul kristal-kristal es. Bila cuaca sangat buruk dan sudah tidak sanggup menghadapi udara yang semakin dingin sebaiknya tidak melanjutkan pendakian, karena bisa berakibat sangat fatal.

Dalam menembus cuaca yang sangat dingin harus berusaha mengatasi rasa lapar, kelelahan dan mengantuk. Beristirahatlah sebentar saja bila terlalu lama badan justru akan semakin dingin dan semakin mengantuk, dengan berjalan badan biasanya menjadi hangat bahkan berkeringat. Termos kecil berisi kopi hangat sangat praktis untuk membantu mengatasi rasa dingin dan mengantuk. Sepatu bot dengan kaos kaki yang tebal dan kering sangat membantu. Sebaliknya sepatu basah, kaos kaki basah, dan sendal, dapat membuat kaki serasa beku.

Beristirahat di antara hempasan angin dingin dan tebalnya kabut, justru semakin membuat badan menjadi menggigil, untuk itu carilah batu besar atau celah-celah batu untuk berlindung dari hempasan angin dingin. Bila ingin istirahat tunggulah sampai kabut menghilang, karena beristirahat di tengah kabut membuat pakaian basah dan berembun, sehingga semakin menyiksa badan. Kaos tangan, kerudung kepala, kaos kaki, jaket tebal bisa membantu mengatasi rasa dingin. Bila memungkinkan dan tidak membahayakan lingkungan bisa membuat api unggun untuk menghangatkan badan dan beristirahat.

Ketika hendak mendirikan tenda carilah tempat yang terlindung dari hempasan angin, dan usahakan tempat yang kering. Di tempat yang basah dan lembab embun dan kabut mudah terbentuk sehingga pakaian dan peralatan kita menjadi basah, berembun dan dingin.

Bila ingin minum obat minumlah pada waktu istirahat mau tidur jangan minum obat pada saat melakukan perjalanan sangat berbahaya. Beberapa jenis obat bisa membuat kita menjadi mengantuk atau tenggorokan kering.

tentang lintah


LINTAH atau PACET

Lintah atau Pacet , adalah sejenis cacing yang banyak terdapat di hutan hujan tropis, tempat yang lembab, sungai, danau dan laut. Tempat-tempat berkemah yang dekat sungai dan air terjun, jalur pendakian yang lembab seringkali terdapat pacet.
Pacet memiliki alat penghisap berbentuk bulat di kedua ujung tubuhnya, di tengah-tengah alat penghisap bagian depan terdapat mulut dan juga memiliki gigi. Kebanyakan pacet hidup sebagai parasit dengan cara menghisap darah atau jaringan tubuh binatang lainnya untuk memperoleh makanannya. Ada juga yang hidup dengan makan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
Pacet menyerang korbannya dengan menggunakan alat penghisap bagian depan, melukai dan menghisap darahnya. Pacet penghisap darah menghasilkan suatu cairan yang mampu mencegah terjadinya penggumpalan dan pengeringan darah sehingga mempermudah penghisapan.
Tubuh pacet terdiri dari beberapa bagian -bagian seperti cincin dengan panjang tubuh 2 hingga 20cm dan dapat mengerut maupun mengembangkan tubuhnya, dengan tubuh berwarna hitam, merah atau coklat, kadang bergaris atau berbintik. Pacet memiliki bagian tubuh yang peka cahaya, sentuhan, suhu dan cuaca. Pacet memiliki alat kelamin jantan dan betina.
Untuk melepas pacet atau lintah yang menempel gunakan air tembakau , abu rokok, atau air garam.

air

Mata Air dan Air Mineral
Mata air adalah sebuah sumber air alami yang mengalir dari dalam tanah. Air tersebut berasal dari air hujan atau salju yang meleleh dan meresap ke dalam tanah. Air menembus pori-pori dan celah-celah di dalam tanah hingga menembus ke dalam lapisan-lapisan batu, hingga akhirnya sampai di lapisan yang tidak dapat tertembus lagi oleh air.

Air yang tertahan di bawah tanah ini di sebut air tanah. Gravitasi Bumi menyebabkan air mengalir mencari jalan keluar ke permukaan tanah, dan membentuk mata air.

Mata air dapat ditemukan di gunung-gunung, bukit-bukit, lembah-lembah, gua dan di hutan. Sumber air ini seringkali kita jumpai di kaki tebing yang terjal, atau di lereng-lereng, juga pada patahan lapisan tanah yang nampak ke permukaan tanah. Air danau Batur muncul ke permukaan tanah di desa-desa di sekitar gunung Batur menjadi sumber Tirta Suci.

Suhu air yang muncul dari mata air tergantung pada suhu tanah atau batu yang dilalui air. Air tanah yang mengalir dekat dengan permukaan tanah akan muncul sebagai sumber air yang suhunya lebih hangat pada musim kemarau dibandingkan suhu air pada musim hujan. Air tanah yang mengalir lebih dalam lagi dari permukaan tanah selalu muncul menjadi sumber air yang suhunya dingin. Tetapi jauh di dalam Bumi semua batu suhunya panas. Di sekitar gunung berapi sering terdapat batu panas yang dekat dengan permukaan tanah, sehingga mata air yang muncul seringkali bersuhu panas.

Kebanyakan mata air juga mengandung mineral-mineral yang berasal dari batuan yang larut karena aliran air, air tanah ini sering disebut dengan air mineral. Air mineral dan sumber air panas yang mengandung mineral diyakini dapat membantu menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Seperti sumber air panas yang berada di Guci di lereng gunung Slamet, sumber air panas di candi gedong songo di lereng gunung Ungaran, dan masih banyak lagi.