Mengenai Saya

Foto saya
smasapala adalah sebuah organisasi pecinta alam yang berlingkup di SMAN 1 Blitar, dan merupakan OPA pertama di kota Blitar, yang berdiri sejak 1984.

Kamis, 18 Desember 2008

5 DASAR KEMAMPUAN DALAM BERTAHAN HIDUP

Dalam setiap melakukan kegiatan outdoor, akan lebih baik jika setiap orang memahami tentang 5 dasar kemampuan dalam bertahan hidup. Akan lebih baik, jika hal ini dilatih dan dibiasakan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar kita bisa siap kapan pun kita ingin melakukan kegiatan luar ruangan.

INGAT:
Hal ini hanya sedikit panduan. Jika anda ingin menjadi baik, banyak-banyaklah melakukan latihan. Agar ilmu kalian dalam bidang ini semakin luas. Dan semoga hal ini bisa membantu anda dalam mengembangkan potensi diri anda.


Sebelum anda membaca lebih jauh tentang hal ini, maka ingatlah bahwa dalam melakukan survival kita harus tenang. JANGAN PANIK. Ini adalah kata kunci dari keberhasilan anda dalam melakukan survival.

5 DASAR KEMAMPUAN yang wajib anda tahu adalah pengetahuan tentang:
1. pemahaman keadaaan
2. makanan dan air
3. api
4. tempat berlindung
5. isyarat pertolongan


PEMAHAMAN KEADAAN

Hal ini adalah mutlak kita ketahui dan kita sadari. Sebab hal inilah yang akan kita hadapai pertama kali, saat kita tersesat. Jika hal ini sampai terjadi, maka tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah STOP.
S= Sit (duduk)
T= Think (fikir)
O= Observe (tinjau)
P= Plan (rancang)
Saat kita pertama kali sadar bahwa kita dalam keadaan tersesat, maka duduk adalah hal pertama yang harus kita lakukan. Duduk ini mempunyai banyak funsi. Yang utama adalah untuk beristirahat, serta untuk menenangkan pikiran kita, agar kita bisa berfikir lebih baik lagi.
Pada saat duduk inilah kemudian kita memikirkan langkah apa saja yang akan kita ambil selanjutnya. Apakah kita jalan kembali menyusuri jalan sebelumnya? Apa kita tetap melanjutkan jalan yang sedang kita tempuh, dengan harapan akan menemukan jalan keluar yang lain? Serta apakah kita akan tetap duduk disini, dengan harapan untuk menunggu akan ada tim penyelamat yang akan menjemput?
Tiga hal tersebut tentunya mempunya konsekuensi tersendiri. Jika kita kembali ke menyusuri jalan sebelumnya, apakah kita masih punya sisa tenaga yang cukup sampai menemukan jalan yang benar? Jika kita memilih untuk melanjutkan perjalanan, kita perlu mempertimbangkan, apakah kita masih berani mengambil kemungkinan lain yang tidak kita ketahui seperti apa? Dan jika kita tetap duduk, kita juga perlu memikirkan tentang kapan waktu tim penyelamat akan menemukan kita?
Kemungkinan mana yang akan kalian ambil, itu tergantung dari kondisi kita saat itu. Dan juga ketenengan kita dalam mengambil keputusan.
Tinjauan disini, sangat membantu kita dalam mengambil keputusan pada proses berfikir. Sebab dari pengamatan yang kita lakukan, saat kita tersesat, dan pada daerah kita istirahat, kita bisa menentukan mana langkah terbaik yang harus kita ambil.
Setelah kita mengambil keputusan, pasti kita juga membutuhkan suatu rencana yang baik, agar langkah kita bisa optimal.
Dari semua ini, ketenangan pikiran sangatlah mutlak.


MAKANAN dan AIR


Saat tersesat, sebaiknya anda menghemat air dan makanan. Sebab hanya itu yang akan membantu anda agar tetap hidup. Ingatlah hanya dengan makanan, tanpa minum air, kamu hanya akan bertahan hidup selama 4 hari. Tapi jika kamu hanya minum air tanpa makan, maka kamu akan bertahan hidup sampai 3 minggu. Jadi usahakan agar segera mencari sumber air dan tambahan makanan untuk bertahan hidup.
Makanan bisa anda dapat didalam hutan tempat anda tersesat, tapi jangan sekali-kali makan jamur. Sebab hampir semua jenis jamur itu beracun, dan seandainya anda menemukan jamur yang layak konsumsi, itu pun hanya akan menghasilkan kalori dalam jumlah yang sangat sedikit. Anda bisa makan tanaman atau buah yang biasa dimakan burung serta hewan mamalia yang ada dihutan itu. Bisa juga anda memakan hewan yang anda temui, dengan syarat anda bisa menangkapnya. Dan hal tersebut bisa anda lakukan dengan membuat jerat untuk hewan buruan anda.
Air bisa anda dapatkan bila anda menemukan sungai, atau anda juga bisa menampung air dari embun atau air hujan. Jika tidak sangat terpaksa, jangan sekali-kali minum air seni. Jika anda bisa memasak air minum anda, sebaiknya waktu perebusan ditambah 10 menit setelah air mendidih tiap naik ketinggian 1000m.


API


Api mempunyai fungsi yang sangat banyak, yaitu untuk menghangatkan tubuh, mengeringkan pakaian bila basah, sumber cahaya, isyarat, menghalau binatang, untuk memasak makanan dan minuman.
Penempatan 3 sumber api, yang berbentuk segi 3, merupakan tanda untuk minta bantuan pada malam hari. Jika siang hari, kita bisa memanfaatkan tanaman yang agak basah. Hal ini bertujuan untuk mnghasilkan asap yang banyak, sehingga kita bisa membuat tanda S.O.S untuk minta bantuan.
Unsur dalam pembuat api ada 3, yaitu sumber api, bahan pembuat api, serta udara. Sumber api bisa berasal dari korek api, menggesek-gesekan 2 bilah kayu, dan cara-cara yang lain. Untuk bahan pembuat api, bisa menggunakan kayu atau bahan-bahan lain yang kita bawa. Udara ini adalah oksigen. Sebab tanpa oksigen, tidak akan pernah ada api. Jadi ketiga unsur ini amatlah penting. Jika salah satu unsur ini dihilangkan, maka api juga akan padam.


TEMPAT BERLINDUNG


Kita mungkin saja tersesat untuk waktu yang cukup lama, jadi kita juga butuh tempat untuk berlindung. Perlindungan ini tidak hanya berguna untuk berlindung dari hewan buas, tetapi juga dari kondisi alam yang buruk. Untuk saat yang tidak terlalu lama, kita bisa saja berteduh dibawah pohon untuk berllindung dari sengatan sinar matahari yang sangat panas, atau kita bisa bersembunyi dalam gua untuk berlindung dari hujan serta tiupan angin. Bisa juga kita membuat bivak dari tanaman, atau pun dari ponco atau jas hujan yang kita rancang sedemikian rupa.
Yang terpenting dari semua perlindungan itu adalah kenyamanan yang kita dapatkan.


ISYARAT PERTOLONGAN


Meminta bantuan bisa kita lakukan dalam banyak cara. Tapi bila kita berada dalam kondisi yang sangat minim alat, kita bisa menggunakan api. Penempatan 3 sumber api, yang berbentuk segi 3, merupakan tanda untuk minta bantuan pada malam hari. Jika siang hari, kita bisa memanfaatkan tanaman yang agak basah. Hal ini bertujuan untuk mnghasilkan asap yang banyak, sehingga kita bisa membuat tanda S.O.S untuk minta bantuan. Selain itu, kita bisa menggunakan cermin, senter, bendera, bahkan peluit.
Dalam penggunaan api, senter, serta cermin, usahakan untuk diarahkan keatas. Sebab pada kondisi seperti ini, bantuan dilakukan dengan helikopter yang berada diatas kita. Untuk bendera sebaiknya kita tempatka di tempat yang cukup tinggi dan tidak ada penghalang, agar mudah dilihat oleh tim penyelamat.


Dalam kondisi ini, akan lebih baik jika anda paham banyak tentang teknik-teknik survival

AVIG NAM ASTU –


by aser_punya

Kamis, 04 Desember 2008

pembidaian

PEMBALUTAN
Membalut adalah tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
TUJUAN
1. menahan sesuatu – misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya – agar tidak bergeser dari tempatnya
2. menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan)
3. menunjang bagian tubuh yang cedera
4. menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak
5. menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.

MACAM
1. Mitella (pembalut segitiga)
2. Dasi (cravat)
3. Pita (pembalut gulung)
4. Plester (pembalut berperekat)
5. Pembalut lainnya
6. Kassa steril

1. MITELLA (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm
Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
2. DASI (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.
Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
Cara membalut:
o Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan
o Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya saling menarik
o Kedua ujung diikatkan secukupnya.
3. PITA (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah kendor.
Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
o 2,5 cm : untuk jari-jari
o 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
o 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
o 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
o 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.
Cara membalut anggota badan (tangan/kaki):
o Sangga anggota badan yang cedera pada posisi tetap
o Pastikan bahwa perban tergulung kencang
o Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh, yang akan dibalut dari distal ke proksimal (terakhir ujung yang dalam tadi diikat dengan ujung yang lain secukupnya). Atau bisa dimulai dari bawah luka (distal), lalu balut lurus 2 kali.
o Dibebatkan terus ke proksimal dengan bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan berikutnya. Setiap balutan menutupi duapertiga bagian sebelumnya.
o Selesaikan dengan membuat balutan lurus, lipat ujung perban, kunci dengan peniti atau jepitan perban.

4. PLESTER (pembalut berperekat)
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan plester disebut strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya difiksasi dengan plester.
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
o luka diberi antiseptik
o tutup luka dengan kassa
o baru letakkan pembalut plester.

5. PEMBALUT LAINNYA
Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.
Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk menutup luka-luka kecil.
6. Kassa steril
Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.

Prosedur Pembalutan:
1. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini:
Bagian dari tubuh yang mana? (untuk menentukan macam pembalut yang digunakan dan ukuran pembalut bila menggunakan pita)
Luka terbuka atau tidak? (untuk perawatan luka dan menghentikan perdarahan)
Bagaimana luas luka? (untuk menentukan macam pembalut)
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak? (untuk menentukan perlu dibidai/tidak?)
2. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
3. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan cara:
Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan.
Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15 menit.
Pengikatan dengan tourniquet.
o Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
o Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
o Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
o Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan kasa steril.
Elevasi bagian yang terluka
4. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah letaknya di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.

PEMBIDAIAN

Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi), memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit. Maksud dari immobilisasi adalah:
1. Ujung-ujung dari ruas patah tulang yang tajam tersebut tidak merusak jaringan lemah, otot-otot, pembuluh darah, maupun syaraf.
2. Tidak menimbulkan rasa nyeri yang hebat, berarti pula mencegah terjadinya syok karena rasa nyeri yang hebat.
3. Tidak membuat luka terbuka pada bagian tulang yang patah sehingga mencegah terjadinya indfeksi tulang.
Pembidaian tidak hanya dilakkukan untuk immobilisasi tulang yang patah tetapi juga untuk sendi yang baru direposisi setelah mengalami dislokasi. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor sehingga gampang mengalami dislokasi kembali, untuk itu setelah diperbaiki sebaiknya untuk sementara waktu dilakukan pembidaian.

Prinsip pembidaian
1. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
2. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang: pembengkakan, memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk dan panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat digunakan lagi.
3. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.

Prosedur Pembidaian
1. Siapkan alat-alat selengkapnya
2. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
3. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat.
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
5. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.
6. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
7. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
8. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.

Survival Kit

Survival kit adalah suatu peralatan atau satu kotak /tas peralatan survival yang umumnya dapat di gunakan semua jenis daerah seperti gunug,hutan,padang pasir dan laut.Jenis survival diatas adalah yang dibuat khusus untuk penerbang pesawat militer.
Untuk seorang penjelajah ataupun petualang survival kit merupakan perlengkapan dasar yang harus dimiliki dan harus sesuai dengan perjalanannya.
Survival kit dapat dibuat sendiri,carilah kaleng yang tertutup dan tidak bocor.ukuran cukup kecil tetapi dapat memuat alat yang di perlukan.Pada saat mengisi kotak survival kit usahakan tidak ada tempat yang kosong yang memungkinkan peralatan didalamnya bergerak.
Biasakan selalu membawa survival kit dalam setiap perjalanan,karena dengan survival kit satu set perlengkapan sudak dimiliki untuk keadaan darurat.



Isi survival kit dan kegunanannya.
1. Korek Api
Korek api kedap air dapat dicari tetapi dengan harga yang mahal.kita dapat membuatnya dengan memasukan batang korek dan kertas penyalanya ke dalam tabung bekas roll film.Bisa juga pada kepala korek kita teteskan lilin sehingga terselaput seluruh kepala korek tersebut.
2. Lilin
Sangat baik untuk mulai menghidupkan api dan juga untuk penerangan.apabila terbuat daru lemak dapat dimakan atau pun buat menggoreng (harus yakin bahwa terbuat dari lemak).Lilin dari bahan lain atau parafin wax tidak dapat di makan.
3. Batu Api/Geretan
Batu api dapat berkerja dalam keadaan basah dan dapat tahan lama sekali.Bawalah batu api sekalian dengan gergaji penggoresnya.
4. Kaca Pembesar
Dapat menimbulkan panas dan api dengan sinar matahari langsung,juga dapat dipakai untuk melihat dan medeteksi duri dalam jaringan.
5. Jarum dan Benang
Beberapa jarum dimana satu diantaranya mempunyai lubang benang yang besar sehingga dapat memakai urat daging sebagai benang apabila diperlukan.Simpanlah jarum-jarum tersebut menjadi satu dan dililt dengan benang yang kuat sekelilingnya.
6. Kail dan Senar
Pilihlah kail yang berbeda ukuran dan diletakkan didalam kotak atau dibungkus.Sertakan juga tali pancing secukupnya karena dapat digunakan untuk menjerat.
7. Kompas
Sebuah kompas yang cukup baik tapi sederhana dan pastikan diri kita bahwa kita dapat memakai kompas dengan baik.Kompas dengan cairan didalamnya adalah yang terbaik.pastikan tidak bocor dan tidak ada gelembung didalamnya.
8. Senter Kecil
Sebuah lampu kristal sering dipakai untuk gantungan kunci.Lampu ini dapat dipakai untuk membaca peta,memasang umpan pada waktu memancing dimalam hari.
9. Kawat Jerat
Kawat kuningan sepanjang 60-90 cm dapat dipakai dan sangat banyak kegunaannya antara lain untuk jerat,memask dll.
10. Obat-obatan
Obat yang kita bawa adalah yang sering diperlukan didalam perjalanan dan juga obat-batan pribadi tentunya.
11. Sebaiknya 2 bilah pisau bedah dengan ukuran yang berbeda.Untuk gagang dapat kita buat dari sepotong kayu apabila di perlukan.
12. Plester Kupu-Kupu
dibuat dari plester yang dipotong mirip bentuk kupu-kupu,dipakai untuk merapatkan pinggir luka yang akan dijahit.
13. Plester

Minggu, 30 November 2008

pelatihan survival

Anda pecinta kegiatan luar ruangan dan alam bebas?
Atau anda salah satu penumpang kelaparan dari pesawat naas yang terdampar di hutan tapi tidak mau makan daging rekan seperjalanan anda?
Atau anda hanya seorang vegetarian yang tersesat?
Ingin mencari cara menentukan tanaman liar apa yang bisa dimakan dan apa yang tidak dengan cara yang sangat Indonesia (baca : berbelit-belit) tetapi dengan hasil yang lebih bisa diandalkan ?
 
Anda tepat bila memilih artikel ini untuk panduan bagi keselamatan anda untuk survive. Cobalah langkah-langkah Uji-coba Kelayakan Santap Tanaman Universal (Universal Plant Edibility Test). Tak perlu keluar biaya banyak, hanya butuh tanaman yang akan dicoba, air segar, serta kesabaran dan keberanian. Setidaknya keberanian untuk gatal-gatal dan muntah sebagai efek samping percobaan.
 
Langkah-langkah :
1. Potong-potong tanaman dan bagilah ke dalam komponen-komponen dasarnya : bunga, daun, batang dan akar. 
2. Cobalah hanya satu bagian setiap kali mencoba.
3. Ciumlah bagian tanaman yang hendak dicoba kalau-kalau ada bau menyengat atau busuk. Tetapi, bau saja belum dapat menentukan apakah suatu tanaman bisa dimakan atau tidak (seperti orang yang tidak pernah pakai deodoran bukan berarti orang jahat, tapi kitalah yang menganggap ketiak basah sebagai kejahatan sosial).
 4. Jangan makan sejak 8 jam sebelum mencoba.
 
Selama 8 jam menunggu, ketimbang berjongkok meratapi nasib (bila anda korban kecelakaan atau tersesat), isilah waktu dengan menempelkan bagian tanaman yang hendak anda coba ke bagian dalam siku atau pergelangan tangan, untuk melihat apakah ada reaksi yang ditimbulkan oleh racun seperti ruam, gatal-gatal, dan semacamnya. Biasanya 15 menit sudah cukup untuk menimbulkan reaksi.
 
Jangan makan / minum apapun selama waktu percobaan, selain air putih segar dan bagian tanaman yang memang sedang dicoba (bila anda tidak kuat menahan lapar, bukalah baju anda dan duduklah lalu cobalah mengaitkan kedua kaki anda ke belakang kepala sambil menarik-narik kedua telinga dan mengusahakan agar tubuh anda tidak menggelinding ke samping. Ini tidak akan memuaskan rasa lapar anda, tapi setidaknya memberi anda sesuatu untuk dikerjakan sambil ditertawakan).
 
Siapkan bagian tanaman yang hendak dicoba, boleh juga kalau mau direbus dulu (tapi ingat, ada tanaman tertentu yang tidak bisa dimakan saat mentah tapi bisa dimakan saat dimasak, jadi cobalah langkah-langkah berikutnya dengan 2 cara, kalau bisa).
 
Sebelum memasukkan bagian tanaman ke dalam mulut, sentuhkan secuil bagian itu ke bibir anda untuk mengetes ada tidaknya reaksi gatal/rasa terbakar.
 
Jika setelah 3 menit tidak ada reaksi seperti di atas, julurkan lidah anda seperti anjing yang baik dan letakkan secuil bagian tanaman tersebut di atasnya, lalu tahan selama 15 menit.
 
Jika setelah 15 menit tidak ada reaksi apapun di bibir anda, masukkan secuil bagian tanaman tersebut ke dalam mulut dan kunyahlah, tapi JANGAN DITELAN.
 
Bila tidak ada reaksi gatal, rasa terbakar, mati rasa atau iritasi lainnya, telanlah cuilan bagian tanaman itu.
 
Tunggu 8 jam. Jika selama waktu itu terjadi gejala sakit, usahakan agar muntah (mengorek bagian belakang tenggorokan dengan jari atau membayangkan isi Materi Medika Cina yang meresepkan tinja cair bening untuk mengobati sakit pencernaan dan ketombe manusia untuk mengobati rambut rontok, dengan memakannya). Jangan lupa minum air putih.
 
Jika tidak ada efek samping, makanlah sisa bagian tanaman yang lain dengan porsi lebih basar. Bila selama dan setelah 8 jam tidak ada efek samping, maka bagian tanaman tersebut aman dimakan. Ingatlah bahwa ada tanaman yang hanya salah satu atau dua saja bagiannya yang bisa dimakan sementara bagian yang lainnya beracun, jadi cobalah semuanya.
 
Dan bila langkah-langkah tersebut anda rasa sangat sulit, mungkin lebih baik kelaparan saja.


Selamat mencoba dan semoga artikel ini bermanfaat

kantong semar

Periuk Monyek sebagai Tanaman Hias




DI HABITAT aslinya, tanaman pemangsa populasinya terus menurun, ditengarai akibat eksploitasi komersial dan kerusakan hutan, sehingga tidak mengherankan jenis tanaman langka ini dilindungi undang-undang. Namun demikian bukan berarti terlarang untuk memeliharanya, ia dapat diperjualbelikan bila jumlahnya banyak dan berasal dari hasil budidaya.

Di Tanah Air, permintaan akan tanaman unik ini terus meningkat, khususnya tanaman karnivora anggota famili Nepenthaceae, yang kondang disebut "kantong semar" atau "periuk monyet". Tanaman liar dari hutan-hutan kerangas dan rawa-rawa hutan tropis ini populer untuk dijadikan tanaman hias. Para kolektor, hobiis, dan penangkar berlomba memburu Nepenthes ini.

Lain di tanah air, lain pula di luar negeri, di Amerika Serikat dan Eropa, penggemar kantong semar ini sudah tak terhitung jumlahnya, perkembangan budidayanya pun sudah sedemikian majunya, bahkan di Belanda sudah dikembangkan dalam skala industri yang mampu menyumbang devisa bagi Negeri Tulip ini. Ironisnya, sorok raja mantri --sebutan nepenthes di Jawa Barat-- ini kebanyakan berasal dari Indonesia, terutama dari Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Jangan salah 65% nepenthes dunia ada di Indonesia.

Meledaknya permintaan kantung semar, selain menjadi berkah bagi para penangkar dengan mengalirnya fulus, juga sekaligus sebagai wadah konservasi, sehingga bila spesies ini punah di alam liar, masih ada plasma nutfahnya di penangkar, hobiis, dan kolektor.

Periuk monyek atau Nepenthes relatif mudah memeliharanya. Mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Media cocopeat dicampur sekam bakar dalam pot plastik sudah cukup untuk menumbuhkan pemangsa serangga ini. Sementara perbanyakan bisa dilakukan dengan cara stek batang, biji, dan kultur jaringan.

Sosok pitcher plant dengan kantong-kantongnya yang khas, ditambah pertunjukan "horor" menjerat serangga dengan kantong-kantongnya menjadi daya tarik tersendiri bagi penggilanya. Tidaklah berlebihan bila harga tanaman eksotik ini dalam setiap pameran relatif masih mahal, harganya mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 150.000 per potnya tergantung ukuran dan kondisi tanaman. Sebut saja Nepenthes rajah dari Pontianak berkantung superbesar dihargai Rp 100.000 per pot.


Tanaman Karnivora, "Pembunuh yang Efisien"


TANAMAN memakan binatang, kedengarannya begitu ganjil. Dalam hirarki ekosistem; tumbuhan biasanya dimakan oleh hewan herbivora, dan hewan herbivora kemudian dimangsa hewan karnivora. Keberadaan tanaman pemakan binatang telah melanggar rantai makanan tersebut, ia memperpendek daur hidup itu. Memang berbagai fungsi yang dikembangkan tanaman karnivora tampaknya mirip binatang, seperti gerakan menjebak dengan cepat, sensitivitas seperti sistem saraf, dan umpan untuk memikat korbannya.

Walaupun tanaman karnivora termasuk spesies predator yang mampu menjebak, membunuh dan mencerna korbannya, jangan membayangkan sebagai monster pemakan manusia, seperti digambarkan dalam film-film fiksi ilmiah. Beberapa pitcher plant ini mungkin cukup besar untuk menjerat ampibi kecil bahkan burung, namun umumnya menu utamanya adalah serangga.

Kelompok yang relatif kecil dari tanaman berbunga (angiosperma) ini dikenal juga sebagai tanaman insektivora atau pemakan serangga. Saat ini diketahui ada 590 spesies tanaman karnivora yang diketahui di dunia. Beberapa spesies tumbuh tersebar di semua benua, sementara lainnya menempati kawasan sempit dan terbatas.

Keunikan dari tanaman pemangsa ini terletak pada metode menjerat korban yang bervariasi di antara berbagai spesies, namun pada dasarnya berupa daun yang dimodifikasi. Ada jebakan berupa lubang (pitfall) berisi cairan pencerna, prinsipnya korban jatuh ke dalam lubang karena terpeleset dan mati. Jebakan pasif ini dimiliki oleh tanaman pemangsa tropis di antaranya Nepenthes yang lebih dikenal sebagai "kantong semar", kemudian Sarracenia, Darlingtonia, Cephalotus, dan banyak lagi.

Metode jebakan lengket dimiliki oleh tanaman semacam embun matahari (Drosera), butterwort (Pinguicula), Drosophyllum, Byblis, Triphyophyllum, Roridula, dan Ibicella. Beberapa spesies tanaman ini menutupi daun-daunnya dengan rambut-rambut yang ujungnya mengandung lem. Di bawah sinar matahari, tetesan lem ini berkilauan mirip tetesan embun, yang mampu menarik serangga untuk hinggap di sana. Lain lagi dengan sistem jebakan isap yang dimiliki beberapa spesies akuatik, seperti bladderwort (Utricularia), Biovularia, Polypompholyx. Tanaman air ini dilengkapi dengan semacam gelembung-gelembung yang memiliki pintu-pintu yang bisa mengisap hewan-hewan air kecil yang menyentuhnya.

Salah satu jebakan aktif yang paling dikenal adalah snap trap yang dilakukan Venus' flytrap (Dionaea muscipula). Ketika selembar rambutnya disentuh seekor serangga, kedua bilah daun bergeriginya akan menutup dan mengurung korbannya. Kemudian enzim-enzim pencernaan dari kelenjar di permukaan daun tersebut menguraikan protein korbannya yang terjebak itu, dan tumbuhan ini mendapat sumber makanan tambahan dalam bentuk nitrogen.

Tanaman karnivora mencerna korbannya lewat proses penguraian kimia mirip sistem pencernaan pada hewan, juga dibantu bakteri dari luar. Produk akhir, terutama senyawa nitrogen dan garam-garam, diserap oleh tumbuhan. Tumbuhan karnivora sesungguhnya adalah tanaman hijau juga yang memproduksi makanannya dengan cara fotosintesis. Adaptasi mereka untuk mencerna protein hewan, adalah mekanisme bertahan (survive) di bawah kondisi lingkungan yang tidak ramah seperti media tanah yang kekurangan unsur hara.

Tumbuhan karnivora membuktikan pada kita, tidak perlu otak dan gerakan lincah untuk menjadi pembunuh yang efisien. Mereka telah menjadi pemburu yang licik, tidak mengandalkan pada kekuatan tetapi pada umpan universal yaitu kecantikan dan hasrat.

penanganan luka yang benar

1. Luka bakar bukan odol atau mentega salepnya
Sering terjadi, luka bakar diolesi odol atau mentega. Luka bakar tak ubahnya luka umumnya, perlu dirawat secara suci hama. Odol dan mentega tidak memberi manfaat, malah bisa buruk akibatnya. Odol atau mentega mungkin tidak suci hama, sehingga kuman masuk ke dalam luka.
Luka bakar ringan (hanya kemerahan kulit tanpa lepuh) cukup diolesi salep livertran (bisa dibeli bebas di apotik), dan tak perlu ditutup. Luka bakar lepuh bergelembung, jangan dipecahkan. Biarkan pecah sendiri.
Setelah pecah, lindungi dari paparan air mandi, sebab kulit di dalam masih kulit muda yang mudah ditembus kuman. Perawatan dengan antisepsis tetap perlu selain menambah salep livertran. Sekarang ada salep jenis lain untuk membantu menumbuhkan jaringan kulit baru.
Luka lepuh bergelembung yang luas butuh perawatan rumah sakit. Demikian pula luka bakar berat yang mengelupasi kulit sampai dalam, dan bikin kulit gosong, juga tak dapat dirawat sendiri di rumah.
2. Jahitan luka jangan dibiarkan tidak dibuka
Jika luka sampai dijahit, jangan lupa untuk membuka jahitannya. Sering terjadi, pasien tidak kembali ke dokter untuk membuka jahitan. Biasanya jahitan dibuka seminggu kemudian, atau lebih dini jika terjadi infeksi. Luka dijahit bisa saja terinfeksi. Selain bengkak dan nyeri, mungkin ada jahitan yang mengelupas dan lepas.
Jika ini terjadi, perlu dirapikan ulang. Jika tidak dikoreksi, luka akan menyisakan bekas yang jelek.
Jahitan luka memang tidak selalu harus dibuka jika memakai cara klem atau jahitan langsung dengan benang usus. Selama memakai benang sutera, jahitan perlu dibuka. Jika tidak dibuka, benang merupakan benda asing sumber infeksi. Bisa jadi, penyembuhan luka tidak berlangsung sempurna dan benangnya akan menyatu terikat oleh jaringan kulit baru. Ini tentu tidak sehat.
3. Jangan mengeleti keropeng luka
Seringkali, keropeng luka yang sudah mengering dan terasa gatal dikeleti. Biarkan kulit kering yang mati bercampur sisa darah dan nanah mengelupas sendiri. Mengeleti keropeng luka berarti membuka lapisan kulit yang masih muda di bawahnya terpapar dunia luar. Kulit muda belum siap terpapar dunia luar, juga belum kuat menghadapi ancaman infeksi. Biarkan secara alami, begitu kulit muda sudah cukup matang, ia akan mendesak keropeng di atasnya untuk terkelupas sendirinya.
Lepasnya keropeng secara tak sengaja (tersenggol) biasanya akan mengeluarkan darah, tanda kulitnya masih rapuh. Dalam keadaan demikian, bubuhi antibiotika untuk melindungi kulit muda agar tak terinfeksi dan terjadi borok baru.

analisis karakter / sifat

ANALISA KARAKTER ORANG
Dalam kehidupan ini, kita banyak bertemu dengan bermacam-macam orang. Hal itu menuntut kita untuk bisa mengerti karakter tiap-tiap individu tersebut, agar kita bisa memilih mana orang yang cocok dengan kepribadian yang kita sukai, dan juga untuk bisa lebih memahami karakter orang yang sering melakukan kontak dengan kita, agar diantara kita tidak sampai terjadi permasalahan yang merusak keharmonisan hubungan kita.
Perlu anda ketahui bahwa ada 4 karakter utama yang dimiliki oleh setiap orang. Yaitu korelis, sanguinis, melankolis, dan phlegmatic. Idealnya, seseorang mempunyai karakter gabungan dari 2 karakter. Namun, tidak menutup kemungkinan seseorang murni hanya mempunyai 1 karakter saja, perpaduan antara 3 karakter sekaligus atau bahkan perpaduan antara keempatnya.
Disini kami berikan penjelasan dari sifat-sifat tersebut:
A.   MEMAHAMI KARAKTER MELALUI CARA BICARA (LOGAT)
1. Taktis
Topik pembicaraannya cenderung pada hal-hal yang bersifat aktual. Biasanya lebih menekankan kata “aku” pada setiap perkataannya. selalu ingin berdebat dan tidak mau mengalah dalam perdebatan. Sifat seperti ini cenderung membawa kepada karakter korelis.
2. Rame
Selalu membicarakan tentang pengalaman pribadinya, namun terkadang bercerita tentang orang lain. Pembicaraannya kebanyakan tidak terlalu penting dan diulang-ulang sampai pendengar merasa bosan. Bicaranya ceplas-ceplos dan tidak ada yang ditutupi. Sifat ini mengarah pada karakter sanguinis.
3. Penuh Penghayatan
Menyimpan segala perkataan orang lain dalam hati. Selalu berkata setelah mendengarkan apa yang telah dibicarakan sebelumnya. Cenderung mengucapkan kata “kita”. Dalam perkataannya, orang ini selalu menutupi hal yang menurut dia bersifat pribadi. Sifat seperti ini lebih kepada karakter melankolis.
4. Cenderung Pendiam
Apabila ada suatu pembicaraan yang melibatkan banyak orang, orang ini cenderung menjadi pendengar. Orang ini selalu mengikuti aliran arus dan cenderung mudah terbawa. Sifat seperti ini mengarah pada karakter phlegmatis.

B.   MEMAHAMI KARAKTER LEWAT CARA BERJALAN
1. Cepat
Jalannya selalu cepat karena karakter ini punya prinsip waktu adalah hal yang sangat berharga. Cara jalannya mantap dengan badan tegak dan mata menatap ke depan dengan tatapan yang tajam. Korelis adalah karakter yang paling cocok bagi orang ini.
2. Tebar Pesona
Cara jalannya biasa-biasa saja. Kira-kira sekitar 7 Km/jam. Namun uniknya, orang ini tidak sedikitpun melewatkan sesuatu yang dia anggap menarik di sekelilingnya. Orang ini selalu menoleh kesana kemari sembari mengharap ada orang yang dicuri perhatiannya dengan orang ini. Karakter ini merupakan cerminan dari sifat sanguinis.
3. Selalu Menunduk
Entah apa yang dipikirkan orang ini. Namun, survey membuktikan bahwa orang melankolis ini merupakan tipe orang yang sensitif dan lebih dominan perasaan. Dalam berjalannya, mereka lebih suka menundukkan kepala daripada tolah-toleh nggak jelas. Kecepatan berjalannya juga hampir sama dengan tipe orang sanguinis.
4. Slow but Sure
Kira-kira dengan kecepatan 5 Km/jam atau bahkan kurang. Tatapan matanya cenderung ke depan namun kosong laksana air danau yang sama sekali belum tersentuh tangan jahil manusia. Pembawaannya tenang tanpa gejolak yang berarti. Lebih tepatnya, orang ini mempunyai jiwa phlegmatis yang berpotensi.

C.   MEMAHAMI KARAKTER LEWAT MUSIK KESUKAAN
1. Korelis
Biasanya suka dengan jenis-jenis music yang keras seperti rock, metal, heavy metal, classic, atau bahkan jazz. Suka pada lagu-lagu yang berisikan semangat perjuangan, kritik sosial dan sejenisnya.
2. Sanguinis
Menggemari lagu-lagu yang beraransement ramai seperti layaknya lagu-lagu jazz, hip hop, disco, rock and roll, dan sejenisnya. Biasanya lagu yang dia suka tentang percintaan, lagu-lagu gembira, tentang keceriaan, lagu tentang kesuksesan, dan sejenisnya.
3. Melankolis
Namanya juga melankolis, lagu-lagunya slow dan menurut mereka, lagu-lagu itu dapat menambah semangat seperti lagu pop, slow rock, classic rock, dan lagu-lagu seperti yang ngetrend saat ini yang mengarah pada irama lagu melayu.
4. Phlegmatis
Orang phlegmatis biasanya menyukai lagu-lagu yang lagi ngetrend. Bergantung mood dari orang ini. Segala jenis musik dia sukai karena orang phlegmatis selalu mengikuti arus.

D.   MEMAHAMI KARAKTER LEWAT ORANG TERDEKATNYA
1.  Korelis dan Phlegmatis atau Phlegmatis dan Korelis
Lebih suka dekat dengan orang yang sifatnya tidak jauh beda dengan dirinya dan mereka suka bergaul dengan orang phlegmatis. Yang demikian ini disebut dalam ilmu biologi sebagai simbiosis mutualisme. Sang korelis dapat menyalurkan kehendaknya kepada sang phlegmatis, demikian juga bagi phlegmatis, mereka lebih mempunyai prinsip dan pencerahan ketika berkumpul dan bersahabat dengan orang korelis.
2.  Sanguinis dan Melankolis atau Melankolis dan Sanguinis
Ketika si sanguinis mendapatkan masalah, maka mereka cocoknya bercerita kepada si melankolis. Tujuannya agar mereka sama-sama merasakan apa yang sanguinis rasakan. Hal ini menguntungkan bagi si sanguinis. Akan tetapi, ketika sang melankolis benar-benar dalam kesedihan, sanguinis berperan. Dia bisa menjelaskan bahwa tidak selamanya kesedihan dihadapi dengan tangisan atau kekecewaan. Ada kalanya harus disikapi dengan senyuman dan rasa optimis. Hal seperti ini sangatlah menguntungkan bagi keduanya. Dan kebanyakan persahabatan, diawali dari hal-hal di atas atau dengan kata lain mereka saling melengkapi.

Pada dasarnya, manusia mempunyai 4 karakter utama. Diantaranya korelis, sanguinis, melankolis, dan phlegmatis. Dalam keempatnya, ditemukan keunikan-keunikan yang menjadi cirri khas dari pemilik karakter masing-masing.
A.   KORELIS
Secara umum, karakter ini mencerminkan orang yang berkemauan kuat. Secara khusus dapat digambakan sebagai orang yang tegas, keras, disiplin, suka mengarahkan, mempunyai bakat pemimpin, dan suka tantangan.
Namun, orang-orang korelis mempunyai kelemahan yaitu egois. Dan jika orang ini sampai mencapai titik ekstrim, orang ini dapat memiliki sifat otoriter dan diktator.
B.   SANGUINIS
Secara umum, karakter ini mencerminkan orang yang humoris. Secara khusus dapat digambakan sebagai orang yang ceria, suka tertawa, gaul, populer, suka berbicara.
Namun, orang-orang sanguinis mempunyai kelemahan yaitu pelupa, berantakan, dan kenakak-kanakan. Jika sampai pada titik ekstrim, orang ini selalu berbicara  yang tidak terlalu penting dan selalu tertawa tanpa henti.
C.   MELANKOLIS
Secara umum, karakter ini mencerminkan orang yang dominan perasaanya. Secara khusus dapat digambakan sebagai orang yang sensitif, suka menangis, puitis, romantis, teliti, teratur, perfectionist, menikmati dan kesunyian.
Namun, orang-orang melankolis mempunyai kelemahan yaitu mereka tidak dapat bekerja dan berkreasi pada lingkungan kotor dan syarat akan keramaian. Pada titik ekstrimnya, orang-orang melankolis selalu murung dan selalu menangis tanpa sebab yang jelas.
D.   PHLEGMATIS
Secara umum, karakter ini mencerminkan orang yang kalem atau santai. Secara khusus dapat digambakan sebagai orang yang pendiam, penurut, cool, adaptif (mudah beradaptasi), baik hati, tidak sombong, suka jadi penengah, cuek, dan selalu santai.
Namun,salah satu kelemahan dari orang-orang phlegmatis yaitu mereka tidak mempunyai kelebihan. Dan pada titik ekstrimnya, mereka dapat menjadi orang yang pasrah dan cenderung pasif.

Pada kenyataannya, sulit ditemukan karakter murni dari keempatnya. Semisal murni korelis, murni sanguinis, murni melankolis, atau murni phlegmatis. Pastinya, ada karakter campuran antara keempat karakter tersebut. Sering ditemukan penggabungan 2 karakter yang berbeda dalam 1 jiwa. Diantaranya :
A.  CAMPURAN ALAMI
1.  Korelis - Sanguinis atau Sanguinis - Korelis
Mempunyai perpaduan sifat antara korelis dan sanguinis. Ciri yang paling khas dari karakter ini adalah sifatnya yang terbuka, namun cara bicaranya keras.
2.  Melankolis - Phlegmatis atau Phlegmatis - Melankolis
Mempunyai perpaduan sifat antara melankolis dan sanguinis. Cirri yang paling khas dari karakter ini adalah sifatnya yang tertutup dan cara bicaranya halus.
B.   CAMPURAN PELENGKAP
1.  Korelis - Melankolis atau Melankolis - Korelis
Mempunyai perpaduan sifat antara Korelis dan Melankolis. Ciri yang paling khas dari karakter ini adalah sifatnya yang mempunyai tujuan yang jelas. Namun, kurang bisa berhubungan dan kurang banyak teman.
2.  Sanguinis - Phlegmatis atau Phlegmatis - Sanguinis
Mempunyai perpaduan sifat antara sanguinis dan phlegmatis. Cirri yang paling khas dari karakter ini adalah sifatnya yang baik dan pandai dalam berhubungan sehingga banyak memperoleh teman. Namun, karakter ini kurang mempunyai tujuan.
C.   CAMPURAN PERSILANGAN
1.  Korelis - Phlegmatis atau Phlegmatis - Korelis
Mempunyai perpaduan sifat antara korelis dan phlegmatis. Karakter ini tergolong lama dalam mengambil keputusan karena ada gejolak batin dalam diri karakter ini.
2.  Sanguinis - Melankolis atau Melankolis - Sanguinis
Mempunyai perpaduan sifat antara sanguinis dan melankolis. Emosi dari karakter ini sering kali naik turun dan tidak terkontrol. Ada kalanya sifat sanguinisnya menguasai sehingga orang ini ceria. Namun ada juga saatnya sisi melankolisnya menguasai sehingga tiba-tiba bisa murung dan menangis.

Kamis, 27 November 2008

Tapak Liman



Tapak liman (Indonesia), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda),; Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura),; Ku di dan (China).

"Tapak Liman"
Tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadang-kadang ditemukan dalam jumlah banyak, terdapat di dataran rendah sampai dengan 1.200 m di atas permukaan laut. Terna tahunan, tegak, berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10 cm - 80 cm, batang kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10 cm - 18 cm, lebar 3 cm - 5 cm. Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3 cm - 9 cm, lebar 1 cm - 3 cm. Bunga bentuk bonggol, banyak, warna ungu. Buah berupa buah longkah. Masih satu marga tetapi dari jenis lain, yaitu Elephantopus tomentosa L., mempunyai bunga wama putih, bentuk daun bulat telur agak licin, mempunyai efek therapy yang sama, tapi khasiat penurun panas dan anti radang kurang poten. Lebih sering digunakan pada rheumatic dan anti kanker.
Komposisi
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS, Rasa pahit, pedas, sejuk. Penurun panas, Antibiotik, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan, menetralkan racun. KANDUNGAN KIMIA: Daun: Epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-1-ol, dotria-contan-1-ol, lupeol acetate, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin, Bunga: Luteolin-7-glucoside.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Influenza, demam, Amandel, Radang tenggorokan, Radang mata; Dysentery, diare, gigitan ular, Batuk, Sakit kuning, Busung air; Radang ginjal, Bisul, Kurang darah, radang rahim, Keputihan.
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman, cuci, keringkan.

KEGUNAAN:
1. Influenza, demam, peradangan amandel, radang tenggorok, radang
mata.
2. Dysentery, diare, gigitan ular.
3. Epidemic encephalitis B., batuk seratus hari (Pertusis).
4. Sakit kuning, memperbaiki fungsi hati, busung air (ascites).
5. Radang ginjal yang akut dan kronik.
6. Bisul, eksema.
7. Kurang darah (anemia), radang rahim, keputihan.
8. Mempermudah proses kelahiran, pengobatan sesudah bersalin.
9. Pelembut kaki, peluruh dahak, peluruh haid, pembersih darah,
pengelat.

PEMAKAIAN: 15-30 gram rebus.

CARA PEMAKAIAN:
1. Hepatitis:
120-180 gram akar segar + daging, rebus, minum, selama 4-5 hari

2. Biri-biri :
30-60 gram seluruh tanaman, 60-120 gram tahu, air secukupnya
ditim, makan.

3. Perut kembung:
60 gram batang direbus, dibagi 2 kali minum.

Tempuyung



Galibug, lempung, rayana (Sunda).; Tempuyung (Jawa).; Niu she tou (China), laitron des champs (Perancis).; Sow thistle (Inggris).
"Tempuyung"
Tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti di tebing-tebing, tepi saluran air, atau tanah terlantar, kadang ditanam sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan yang berasal dari Eurasia ini bisa ditemukan pada daerah yang banyak turun hujan pada ketinggian 50 - 1.650 m dpl. Terna tahunan, tegak, tinggi 0,6 - 2 m, mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat. Batang berongga dan berusuk. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6 - 48 cm, lebar 3 - 12 cm, warnanya hijau muda. Daun yang keluar dari tangkai bunga bentuknya lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling. Perbungaan berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai, bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan. Buah kotak, berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, cokelat kekuningan. Ada keaneka-ragaman tumbuhan ini. Yang berdaun kecil disebut lempung, dan yang berdaun besar dengan tinggi mencapai 2 m disebut rayana. Batang muda dan daun walaupun rasanya pahit bisa dimakan sebagai lalap. Perbanyakan dengan biji.
Komposisi
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Tempuyung rasanya pahit dan dingin. KANDUNGAN KIMIA : Tempuyung mengandung oc-laktuserol, P-laktuserol, manitol, inositol, silika, kalium, flavonoid, dan taraksasterol. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN : 1. Penelitian pengaruh ekstrak air dan ekstrak alkohol daun tempuyung terhadap volume urine tikus in vivo dan pelarutan batu ginjal in vitro, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: a. daun tempuyung tidak secara jelas mempunyai efek diuretik, namun mempunyai daya melarutkan batu ginjal. b. daya melarutkan batu ginjal oleh ekstrak air lebih baik daripada ekstrak alkohol (Giri Hardiyatmo, Fak. Farmasi UGM, 1988). 2. Praperlakuan flavonoid fraksi etil asetat daun tempuyung mampu menghambat hepatotoksisitas karbon tetrakiorida (CCL 4) yang diberikan pada mencit jantan (Atiek Liestyaningsih, Fak. Farmasi UGM, 1991).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batu saluran kencing, batu empedu, disentri, wasir, rematik goat,; Radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis), bisul; Beser mani (spermatorea), darah tinggi (hipertensi), luka bakar,; Pendengaran kurang (tuli), memar.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun atau seluruh tumbuhan.

INDIKASI :
Tempuyung dapat mengatasi:
- batu saluran kencing dan batu empedu,
- radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis),
- disentri,
- wasir,
- beser mani (spermatorea),
- darah tinggi (hipertensi),
- pendengaran berkurang (tuli),
- rematik gout, memar, dan
- bisul, luka bakar.

CARA PEMAKAIAN :
Daun atau seluruh tumbuhan sebanyak 15 - 60 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar digiling halus lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau diperas dan airnya untuk kompres bisul, luka bakar, dan wasir.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Radang payudara
Tumbuhan tempuyung segar sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas
air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu
diminum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari.

2. Bisul
Batang dan daun tempuyung segar secukupnya dicuci bersih lalu
ditumbuk halus. Air perasannya digunakan untuk mengompres bisul.

3. Darah tinggi, kandung kencing dan kandung empedu berbatu
Daun tempuyung segar sebanyak 5 lembar dicuci lalu diasapkan
sebentar. Makan sebagai lalap bersama makan nasi. Lakukan 3 kali
sehari.

4. Kencing batu
a. Daun tempuyung kering sebanyak 250 mg direbus dengan 250 cc
air bersih sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring, dibagi
untuk 3 kali minum. Habiskan dalam sehari. Lakukan setiap hari
sampai sembuh.

b. Daun tempuyung, daun avokad (Persea americana), daun sawi
tanah (Nasturtium montanum), seluruhnya bahan segar sebanyak 5
lembar, dan 2 jari gula enau dicuci bersih lalu direbus dalam 3
gelas air bersih sampai tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring. Air
yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

c. Daun tempuyung dan daun keji beling (Strobilanthes crispus)
segar masing-masing 5 lembar, jagung muda 6 buah, dan 3 jari gula
enau dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3
gelas air bersih sampai tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring,
lalu diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

5. Pendengaran berkurang (tuli)
Herba tempuyung segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak.
Giling sampai halus, lalu diperas dengan kain bersih. Airnya
diteteskan pada telinga yang tuli. Lakukan 3-4 kali sehari.

Murbai



Besaran (Indonesia). murbai, besaran (Jawa).; Kerta, kitau (Sumatera).; Sangye (China), may mon, dau tam (Vietnam), morus leaf,; morus bark,morus fruit, mulberry leaf, mulberry bark,; mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris).



"Murbai"
Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 m dpl. dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang sudah dibudidayakan ini menyukai daerah-daerah yang cukup basa seperti di lereng gunung, tetapi pada tanah yang berdrainase baik. Kadang ditemukan tumbuh liar. Pohon, tinggi sekitar 9 m, percabangan banyak, cabang muda berambut halus. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 4 cm. Helai daun bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar, panjang 2,5 - 20 cm, lebar 1,5 - 12 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk taju, warnanya putih. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang terpisah. Murbei berbunga sepanjang tabun. Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan rasanya enak. Buah muda warnanya hijau, setelah masak menjadi hitam. Biji kecil, warna hitam. Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya digunakan unluk makanan ulat sutera. Daun muda enak di sayur dan berkhasiat sebagai pembersih darah bagi orang yang sering bisulan. Perbanyakan dengan setek dan okulasi.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun bersifat pahit, manis, dingin, masuk meridian paru dan hati. Buah bersifat manis, dingin, masuk meridian jantung, hati, dan ginjal. Kulit akar bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru. Ranting bersifat pahit, netral, masuk meridian hati. KANDUNGAN KIMIA : Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, beta-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alfa-, beta-hexenal, cis-beta-hexenol, cis-lamda-hexenol, benzaidehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butylamine, aceto'ne, trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B1, C. dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol. Juga mengandung phytoestrogens. Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. B uahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C). Kulit batang mengandung (1) triterpenoids: alfa-,beta-amyrin, sitosterol, sitosterol-alfa-glucoside. (2) Flavonoids: morusin, cyclomorusin, kuwanone A,B,C, oxydihydromorusin. (3) Coumarins: umbelliferone, dan scopoletin. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin, mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morussin, dan mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, alfa-amyrin, beta-amyrin, undecaprenol, dan dodecaprenol. Biji: urease. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : Eedysterone berkhasiat hipoglikemik.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam, flu, malaria, batuk, rematik, darah tinggi (hipertensi), ; Kencing manis (diabetes melitus), kaki gajah (elephantiasis), ; Radang mata merah (conjunctivitis acute), memperbanyak ASI,; Keringat malam, muntah darah, batuk darah, batuk berdahak,; Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), tidak datang haid, ; Gangguan saluran cerna, sesan napas (asma), cacingan,; Muka bengkak (edema), sukar kencing (disuria), neurastenia,; Jantung berdebar (palpitasi), rasa haus dan mulut kering,; Sukar tidur (insomnia), telinga berdenging (tinnitus), sembelit,; Tuli, vertigo, hepatitis, kurang darah (anemia), rambut beruban,; Sakit kepala, s.tenggorokan, s.gigi, s.kulit, s.pinggang (lumbago),; Menyuburkan pertumbuhan rambut.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Daun, ranting, buah, dan kulit akar dapat digunakan sebagai obat. Untuk penyimpanan, buah dikukus baru dijemur, ranting dipotong tipis lalu dijemur, dan kulit akar dicuci bersih lalu dipotong-potong tipis kemudian dijemur sampai kering.

INDIKASI :
Daun (Sang ye) berkhasiat untuk:
- demam karena flu, malaria,
- batuk,
- sakit kepala, sakit tenggorok, sakit gigi, rematik,
- darah tinggi (hipertensi),
- kencing manis (diabetes mellitus),
- kaki gajah (elephantiasis tungkai bawah),
- sakit kulit bisul,
- radang mata merah (conjunctivitis acute),
- memperbanyak air susu ibu (ASI),
- keringat malwn,
- muntah darah dan batuk darah akibat darah panas,
- kolesterol tinggi (hiperkolesierolemia), dan
- gangguan pada saluran cerna.

Kulit akar (Sang bai pi) berkhasiat untuk:
- sakit gigi,
- tidak datang haid,
- batuk berdahak, sesak napas (asma),
- muka bengkak (ederna),
- kencing yang nyeri dan susah (disuria), dan
- cacingan.

Buah (Sang shen) berkhasiat untuk:
- tekanan darah tinggi (hipertensi),
- jantung berdebar (palpitasi),
- kencing manis (diabetes mellitus), rasa haus dan mulut kering,
- sukar tidur (insomnia),
- batuk berdahak,
- pendengaran berkurang dan penglihatan kabur,
- telinga berdenging (tinnitus), tuli, tujuh keliling (vertigo),
- hepatitis kronis,
- sembelit pada orang tua,
- kurang darah (anemia), neurastenia,
- sakit otot dan persendian, sakit tenggorok, serta
- rambut beruban.sebelum waktunya.

Ranting (Sang zhi) berkhasiat untuk:
- rematik,
- tangan dan kaki terasa baal dan sakit,
- sakit pinggang (lumbago),
- keram pada tangan dan kaki,
- tekanan darah tinggi, serta menyuburkan pertumbuhan rambut.

Cara Pemakaian
Untuk diminurn, pilih salah satu bagian yang disukai. Bila kulit akar Untuk pemakaian luar, daun segar dilumatkan atau digiling halus, 10 - 15 g; ranting 15 - 30 g; sedang daun dosisnya 5 - 10 g sekali rebus, dapat juga menggunakan dosis maksimal 20 - 40 g. Untuk buah dosisnya 10 - 15 g, direbus, alu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar dilumatkan atau digiling halus, kemudian diturapkan ke tempat yang sakit seperti luka, digigit ular, dan serangga, atau untuk merangsang pertumbuhan rambut.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tekanan darah tinggi, kaki bengkak :
Daun murbei segar sebanyak 15 g dicuci bersih kemudian direbus
dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring lalu
dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore.

2. Memperbanyak kcluamya air susu ibu (ASI) :
Daun murbei muda dimasak sebagai sayur, lalu dimakan bersama
nasi.

3. Kencing nanah Kulit :
Akar murbei, adas pulosari, dan kayu sandel (sandelhout) direbus.

4. Bisul, radang kulit :
Daun murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan
2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum
sekaligus. Rebusan daun ini berguna untuk membersihkan darah
sehingga dapat diminum secara teratur.

5. Luka, borok :
Daun murbei segar setelah dicuci bersih lalu dioleskan minyak
kelapa. Layukan di atas api lalu diremas-remas dengan jari tangan
sehingga menjadi lemas. Daun tadi kemudian dipakai untuk menutup
luka. Namun sebelumnya, luka harus dicuci dahulu dengan rebusan
akar tren guli.

6. Digigit ular
Daun murbei segar sebanyak 20 g dicuci lalu digiling halus.
Tambahkan 1/2 cangkir air masak, lalu disaring dan diperas. Air
yang terkumpul lalu diminum sekaligus.

7. Berkeringat malam
Daun murbei kering yang dijadikan serbuk sebanyak 6 - 9 g, direbus
dengan air beras sampai mendidih. Setelah dingin lalu diminum.

8. Rematik, tangan dan kaki baal dan sakit :
Ranting murbei kering sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas air
bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari
2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Ciplukan

CiplukanMorel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa).


"Ciplukan"

Tumbuhan Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).

Komposisi
Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula.

Penyakit Yang Dapat Diobati
Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok.

  1. Diabetes Mellitus
    Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta
    akar-akarnya dan dibersihkan.
    Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai
    mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

    2. Sakit paru-paru
    Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan
    buahnya).
    Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
    disaring.
    Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.

    3. Ayan
    Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.
    Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.

    4. Borok
    Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.
    Cara membuat: ditumbuk sampai halus
    Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.



Senin, 27 Oktober 2008

Harnes

Harnes adalah alat sabuk pengaman yang diikatkan dipinggang dengan dua ikatan lainnya untuk bagian paha. Harnes digunakan sebagai penghubung yang kuat antara pemanjat dengan pembelay memalui tali kernmantel. Ada 3 macam harnes:

Harnes Duduk (Seat Harness)
Harnes standar yang paling umum digunakan oleh pemanjat tebing, selain simple dan nyaman harnes ini menyalurkan hentakan pada bagian tubuh yang kuat yaitu paha kaki pada saat kita terjatuh atau menggantung pada harnes.
Bagian-bagian Harnes
Sabuk Pinggang (Waist belt)
Pengikat Paha (Leg loop)
Tali melingkar untuk belay (Belay loop)
Tali melingkar untuk menggantung peralatan (Gear loop)
Pengunci logam (Buckles)

Cara mengikat harnes (tie-in)
Cara yang benar untuk mengikat tali kernmantel ke harnes yaitu dengan memasukan tali kedalam dua loop (baca: lup). Loop pertama berada dibagian tengah antara kedua paha dan loop kedua berada tepat dibagian sabuk pinggang didepan pusar.
Meskipun ada pemanjat yang mengikatkan tali kermantel ke belay loop cara ini enggak dianggap benar dan aman.

Harnes Dada (Chest Harness)
Umumnya digunakan pada situasi rescue atau pertolongan pertama dimana harnes dada dipakai oleh orang yang mendapatkan kecelakaan. Tujuan pemakaian harnes dada yaitu agar supaya si pemakai tetap berada dalam posisi tegak. Harnes dada enggak bisa dipakai sendirian dan biasanya dikombinasi dengan penggunaan harnes duduk. Penggunaan harnes dada enggak disarankan untuk panjat-memanjat khususnya sport karena dapat mengakibatkan hentakan keras di dada pada saat si pemanjat jatuh. Hentakan keras didada bukan hanya berbahaya pada organ di tubuh tetapi juga bisa bikin sulit bernafas.

Harnes Badan (Body Harness)
Harnes yang mengikat seluruh bagian tubuh yang membuat pemakainya terhindar dari kemungkinan jungkir balik saat terjatuh. Anak kecil yang mau manjat biasanya juga pake harnes jenis ini karena tulang pinggang mereka yang belum tumbuh dan menonjol dikhawatirkan saat mengenakan harnes duduk bisa mudah terlepas dari pinggangnya. harnes badan ini bisa dibilang gabungan dari harnes duduk dan harnes dada menjadi satu.

Memilih Harnes
Untuk harnes duduk tinggal cari yang murah meriah tapi tetep lulus standar UIAA. Cari yang pas dan enak dipakai terutama kalo mau dipake untuk pemanjatan rute panjang.

Merawat harnes
Rawatlah harnes layaknya kamu merawat tali kernmantel. Usahakan tetap bersih dan hindari kontak dengan zat kimia seperti minyak. Seat harnes bisa bertahan sampe 3 tahun lebih dan kalo hanya untuk toprope bisa lebih lama karena enggak dipake jatuh tinggi terus2an.

Rabu, 24 September 2008

basarnas

BASARNAS

Dalam rangka meningkatkan kemampuan personil Basarnas, UPT Basarnas maupun Potensi SAR di daerah, telah dilakukan upaya-upaya peningkatan baik berupa Pendidikan, Pelatihan, Pembinaan, Penataran, maupun Penyuluhan/ Pemasyarakatan SAR.
PENDIDIKAN
Pendidikan dasar (standardisasi) dan lajutan oleh Basarnas serta masing-masing instansi/ organisasi;
Pendidikan SAR dalam penyelenggaraannya dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.
Pendidikan SAR tersebut terdiri dari :
Pendidikan SAR Tingkat Dasar
Pendidikan SAR Tingkat Lanjutan
Pendidikan SAR Tingkat Spesialis
Pendidikan SAR Pendukung
Pendidikan Khusus atau spesialisasi yang dilaksanakan oleh Basarnas meliputi :
Pendidikan SMC/ OSC;
Pendidikan Kantor SAR Controller;
Pendidikan RCC Control;
Pendidikan Operator Local User Terminal (LUT);
Pendidikan Operator Radio/ Komunikasi Elektronika;
Pendidikan Rescuer;
Pendidikan Instruktur SAR.
PELATIHAN
Untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan/ keterampilan teknis SAR yang telah dimiliki, demi memperoleh prestasi yang handal.
Ada 3 jenis pelatihan SAR yang dilaksanakan Basarnas, yaitu :
Pelatihan SAR Perorangan, guna mempertahankan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki sebagai seorang Rescuer.
Pelatihan SAR Pos Komando (Gladi Posko), pelatihan ini untuk menguji peserta pelatihan sesuai dengan prosedur tetap operasi SAR melalui skenario latihan.
Pelatihan SAR Manuver (Gladi Lapangan), pada pelatihan ini peserta selain diuji prosedur tetap operasi SAR juga diuji kemampuan personil/unsur yang terlibat dalam suati latihan operasi SAR di lapangan.
Pelatihan SAR tersebut diatas biasanya dilaksanakan dalam 3 bentuk, yaitu :


Pelatihan SAR Gabungan, pelatihan ini melibatkan Basarnas dengan unsur potensi SAR lainnya dalam wilayah Indonesia.
Pelatihan SAR Bersama, pelatihan ini dilaksanakan bersama antara Basarnas dengan dengan penyelenggara SAR negara asing.
Pelatihan SAR Gabungan, merupakan pelatihan SAR yang melibatkan Basarnas dan unsur potensi SAR dengan unsur SAR negara asing.
Pelatihan SAR dengan luar negeri antara lain :
Dengan Malaysia (Malindo - Malaysia Indonesia)
Dengan Singapura (Indopura - Indonesia Singapura)
Dengan Australia (Ausindo - Australia Indonesia)
Dengan Westpac RCC (Usindo - United States Indonesia)


PEMBINAAN
Pembinaan SAR Nasional mencakup pembinaan seluruh instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat berpotensi SAR yang meliputi SDM, sarana dan prasarana serta metode. Dalam melaksanakan pembinaan tersebut digunakan asas manfaat, kualitas, responsif, prioritas, serta silih asih, asah, dan asuh. Pembinaan dilaksanakan dengan tujuan untuk mewujudkan unsur SAR yang siap dan mampu melaksanakan operasi SAR secara efektif dan efisien, dengan mengembangkan sasaran pada kemampuan :

Deteksi Dini Musibah;
Perencanaan dan Pengendalian Operasi;
Pencarian;
Pertolongan;
Medic First Aid (MFA)/ Medical First Responder (MFR);
Evakuasi

PENYELENGGARAAN DIKLAT SAR
Pendidikan SAR selain diselenggarakan oleh Basarnas juga dapat diselenggarakan oleh instansi atau organisasi berpotensi SAR setelah berkoordinasi oleh Basarnas.
Dalam penyelenggaraan tersebut kurikulum dan sylabus disusun oleh Basarnas, dan bagi pesertanya harus memenuhi persyaratan yang berlaku di Basarnas.
Persyaratan peserta Pendidikan SAR Tingkat Dasar :

diusulkan oleh instansi atau organisasi berpotensi SAR
usia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun
pendidikan minimal SLTA/ sederajat
sehat jasamani dan rohani
Persyaratan peserta Pendidikan SAR Tingkat Lanjutan :

diusulkan oleh instansi atau organisasi berpotensi SAR
memiliki sertifikat Pendidikan SAR Tingkat Dasar
sehat jasamani dan rohani
mampu berbahasa Inggris
Sedangkan Persyaratan untuk peserta Pendidikan SAR Tingkat Spesialis :

1. diusulkan oleh instansi atau organisasi berpotensi SAR
2. memiliki sertifikat Pendidikan SAR Tingkat Dasar
3. mampu berbahasa Inggris
4. usia maksimal 45 tahun
5. Bagi peserta yang lulus pada setiap tingkat pendidikan SAR akan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) yang dikeluarkan oleh Basarnas setelah ditanda tangani oleh Kepala Badan SAR Nasional dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
SYLABUS PENDIDIKAN / LATIHAN DASAR SAR
A. Navigasi
Ruang Lingkup:
- pengetahuan peta
- pengetahuan kompas
- menentukan tempat kedudukan
- menafsir jarak, menghitung jarak dan langkah
- garis ketinggian
- orientasi peta
- pengetahuan tentang arus dan pasang surut
- teknik jalan kompas
B. Survival
Ruang Lingkup:
- pengetahuan jungle survival
- pengetahuan sea survival
- penyeberangan survival

C. Mountainering
Ruang Lingkup:
- pengetahuan dasar tali-temali
- pengetahuan peralatan mountainering
- rock climbing
- pionering
- rappeling
- karakteristik pegunungan di Indonesia

D. P3K / PPGD
Ruang Lingkup:
- pengetahuan P3K untuk korban di darat
- pengetahuan P3K untuk korban di air/laut
- pengetahuan PPGD terbatas untuk kasus khusus

E. Evakuasi
Ruang Lingkup:
- pengetahuan tentang evakuasi
- teknik evakuasi di medan (dengan/tanpa alat)
- teknik evakuasi di laut/air
- teknik evakuasi dengan helikopter
- teknik evakuasi dari gedung tinggi
- teknik evakuasi dan transportasi penderita gawat darurat

F. Explorer SAR / ESAR
Ruang Lingkup:
- metode dan teknik SAR darat
- metode dan teknik SAR laut

G. Komunikasi
Ruang Lingkup:
- pengetahuan tentang radio
- prosedur komunikasi
- jaring komunikasi dan frekuensi
- signal/tanda-tanda dan isyarat

H. Pengetahuan Prosedur Operasi Helly
Ruang Lingkup:
- perkenalan karakter helikopter
- teknik penyiapan hely pad
- marshailing/Parking Master

I. Fisik dan Mental
Ruang Lingkup:
- P4
– PBB
- aerobik
- lari
- renang
- push up
- sit up

- pull up
- spuat trush
- dan lain-lain

J. P3M / Persiapan Perjalanan
Ruang Lingkup:
- penyiapan perbekalan, peralatan dan makanan
- perkenalan ilmu gizi
- teknik pengepakan
- pengetahuan kesehatan perjalanan

K. Organisasi SAR
Ruang Lingkup:
- organisasi SAR di Indonesia
- organisasi operasi SAR
- organisasi Bakornas PB

L. Penyelenggaraan Operasi SAR
Ruang Lingkup:
- perkenalan penyelenggaraan operasi SAR

M. Sejarah SAR
Ruang Lingkup:
- sejarah perkembangan SAR di Indonesia

N. Perkenalan Peralatan SAR
Ruang Lingkup:
- peralatan medis
- peralatan lain-lain

O. Dokumentasi dan Fotografi
Ruang Lingkup:
- penyiapan/pengisian/pemeliharaan dokumen dalam operasi SAR
- teknik dasar fotografi

P. Ceramah
Ruang Lingkup:
- ceramah pejabat di lingkungan Basarnas/Dephub/Instansi lain yang terkait
- ceramah tentang kepemimpinan di lapangan

Q. Latihan Praktek Lapangan
Ruang Lingkup:
- operasi SAR di darat (gunung/hutan)
- operasi SAR di laut

* Sylabus di atas berdasarkan Keputusan KABASARNAS nomor: KEP/14A/III/1995 tentang KURIKULUM DAN SYLABUS DIKLAT DASAR SAR.

* Kurikulum di atas terdiri dari 103 jam materi kelas dan 402 materi lapangan; total: 505 jam pelajaran

Perlengkapan jalan

Perlengkapan jalan (untuk medan hutan gunung)

1. Sepatu

Melindungi tapak kaki sampai mata kaki. Kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. Keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. Bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku. Ada lubang ventilasi bersekat halus.
2. Kaos kaki
Menyerap keringat. Menghindari lecet pada kaki
3. Celana lapangan
Kuat, lembut, ringan, praktis. Tidak menggangu gerakan kaki. Terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Mudah kering, bila basah tidak menambah berat
4. Baju Lapangan
Melindungi tubuh dari kondisi sekitar. Kuat, ringan, tidak menggangu pergerakan. Terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Praktis, mudah kering
5. Topi lapangan

Melindungi kepala dari kemungkinan cidera akibat duri. Melindungi kepala dari curahan hujan, terutama kepala bagian belakang. Kuat dan tidak mudah robek
6. Sarung tangan
Sebaiknya terbuat dari kulit, tidak kaku dan tidak menghalangi pergerakan
7. Ikat pinggang
Terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tapi teguh. Kegunaan ikat pinggang selain menjaga agar celana tidak melorot juga untuk meletakkan alat-alat yang perlu cepat dijangkau , seperti pisau pinggang, tempat air minum dll.
8. Ransel (carrier)
Ringan, kuat, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan, nyaman dipakai dan praktis.
9. Peralatan navigasi
Kompas, peta, penggaris, busur derajat, pensil dll.
10. Lampu senter

Water proof dan dilapisi karet. Bola lampu dan batery cadangan
11. Peluit

12. Pisau

Pisau saku serba guna. Pisau pinggang. Golok tebas.

13. Perlengkapan tidur :
1. Satu set pakaian tidur
2. Kaus kaki untuk tidur
3. Sleeping bag
4. Matras
5. Tenda/ ponco/ plastik untuk bivak.

14. Perlengkapan masak dan makan :
1.
Alat masak lapangan (misting)
2. Alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll)
3. Alat pembuat api (lilin, spirtus, parafin, dll)


dingin



Kedinginan di Gunung

Terlalu lama kedinginan, khususnya dalam cuaca berangin dan hujan, dapat menyebabkan mekanisme pemanasan tubuh terganggu sehingga menyebabkan penyakit kronis. Hipotermia adalah suatu keadaan dimana tubuh merasa sangat kedinginan. Setelah panas dipermukaan tubuh hilang maka akan terjadi pendinginan pada jaringan dalam dan organ tubuh.

Kedinginan yang terlalu lama dapat menyebabkan tubuh beku, pembuluh darah dapat mengerut dan memutus aliran darah ke telinga, hidung, jari dan kaki. Dalam kondisi yang parah mungkin korban menderita ganggren (kemuyuh) dan perlu diamputasi.

Udara dingin yang basah disertai angin yang bertiup kencang, seringkali dijumpai para pendaki ketika melakukan pendakian gunung. Tidak jarang badai dan hujan lebat menyertai hawa dingin. Malam yang cerah seringkali membuat udara semakin dingin dan berembun. Di puncak musim kemarau justru di sekitar puncak gunung seringkali muncul kristal-kristal es yang menempel pada daun-daunan dan bunga edelweis.

Pakaian yang basah, kaos kaki yang basah semakin menambah dinginnya badan. Keadaan akan semakin parah bila pendaki tidak memperhatikan makanan sehingga tubuh tidak memperoleh ernergi untuk memanaskan badan. Dinginnya udara seringkali membuat perut kembung sehingga enggan untuk makan, kecuali memang kehabisan makanan.
Gejala -gejala kedinginan biasanya Pendaki akan menggigil kedinginan, gigi gemeretakan, merasa sangat letih dan mengantuk yang sangat luar biasa. Selanjutnya pandangan mulai menjadi kabur, kesigapan mental dan fisik menjadi lamban.

Gejala kedinginan yang lebih parah akan membuat gerakan tubuh menjadi tidak terkoordinasi, berjalan sempoyongan dan tersandung-sandung. Pikiran menjadi kacau, bingung, dan pembicaraannya mulai ngacau. Kulit tubuh terasa sangat dingin bila disentuh, nafas menjadi pendek dan lamban. Denyut nadi pun menjadi lamban, seringkali menjadi kram bahkan akhirnya pingsan.

Untuk membantu penderita sebaiknya jangan cepat-cepat menghangatkan korban dengan botol berisikan air panas atau membaringkan di dekat api atau pemanas. Jangang menggosok-gosok tubuh penderita. Jika korban pingsan, baringkan dia dalam posisi miring. Periksa saluran pernafasan, pernafasan dan denyut nadi. Mulailah pernafasan buatan dari mulut dan menekan dada.

Pindahkan ke tempat kering yang teduh. Ganti pakaian basah dengan pakaian kering yang hangat, selimuti untuk mencegah kedinginan. Jika tersedia, gunakan bahan tahan angin, seperti alumunium foil atau plastik untuk perlindungan lebih lanjut.

Panas tubuh dari orang lain juga bagus untuk diberikan, suruh seseorang melepas pakaian, dan berbagi pakai selimut dengan si korban. Jika penderita sadar, berikan minuman hangat jangan memberikan minuman alkohol. Segeralah cari bantuan medis.

Seperti halnya terlalu kepanasan, anak muda dan orang tua merupakan sasaran paling banyak. Alasannya, tubuh kurang efisien dalam mengatur temperatur tubuh. Namun, orang dewasa yang fitpun, dapat kedinginan jika terlalu lama berada di air dingin, udara dingin atau di cuaca dingin tanpa pelindung. Selain itu minuman beralkohol dan narkotika juga mengurangi mekanisme pemanasan tubuh.

Untuk menghadapi bahaya kedinginan bawalah beberapa lapis pakaian kering. Siapkan mantel hujan, jaket tebal, dan kantung tidur. Masukkan pakaian kedalam kantong plastik sebelum dimasukkan ke dalam tas. Gunakan cover pelindung air untuk membungkus tas. Bawalah bekal makanan yang cukup, ada baiknya membawa bekal lebih guna menghapi tertundanya perjalanan karena cuaca atau harus beristirahat karena sakit. Pelajari jalur yang akan ditempuh sebelum melakukan pendakian, hal ini bisa ditanyakan ke petugas pos penjagaan. Rencanakan dan pilih tempat yang akan digunakanan untuk beristirahat, berlindung, memasak, dan mendirikan tenda.

Pilihlah pendakian pada musim kemarau, karena pada musim penghujan curah hujannya tinggi sering ada badai dan tanah longsor, di musim kemaraupun di gunung sering turun hujan namun tidak sebanyak dan sesering di musim hujan. Musim kemarau yang cerah suhu di gunung sangat dingin sekali bisa minus dibawah nol, dibeberapa gunung misal gunung semeru sering muncul kristal-kristal es. Bila cuaca sangat buruk dan sudah tidak sanggup menghadapi udara yang semakin dingin sebaiknya tidak melanjutkan pendakian, karena bisa berakibat sangat fatal.

Dalam menembus cuaca yang sangat dingin harus berusaha mengatasi rasa lapar, kelelahan dan mengantuk. Beristirahatlah sebentar saja bila terlalu lama badan justru akan semakin dingin dan semakin mengantuk, dengan berjalan badan biasanya menjadi hangat bahkan berkeringat. Termos kecil berisi kopi hangat sangat praktis untuk membantu mengatasi rasa dingin dan mengantuk. Sepatu bot dengan kaos kaki yang tebal dan kering sangat membantu. Sebaliknya sepatu basah, kaos kaki basah, dan sendal, dapat membuat kaki serasa beku.

Beristirahat di antara hempasan angin dingin dan tebalnya kabut, justru semakin membuat badan menjadi menggigil, untuk itu carilah batu besar atau celah-celah batu untuk berlindung dari hempasan angin dingin. Bila ingin istirahat tunggulah sampai kabut menghilang, karena beristirahat di tengah kabut membuat pakaian basah dan berembun, sehingga semakin menyiksa badan. Kaos tangan, kerudung kepala, kaos kaki, jaket tebal bisa membantu mengatasi rasa dingin. Bila memungkinkan dan tidak membahayakan lingkungan bisa membuat api unggun untuk menghangatkan badan dan beristirahat.

Ketika hendak mendirikan tenda carilah tempat yang terlindung dari hempasan angin, dan usahakan tempat yang kering. Di tempat yang basah dan lembab embun dan kabut mudah terbentuk sehingga pakaian dan peralatan kita menjadi basah, berembun dan dingin.

Bila ingin minum obat minumlah pada waktu istirahat mau tidur jangan minum obat pada saat melakukan perjalanan sangat berbahaya. Beberapa jenis obat bisa membuat kita menjadi mengantuk atau tenggorokan kering.

tentang lintah


LINTAH atau PACET

Lintah atau Pacet , adalah sejenis cacing yang banyak terdapat di hutan hujan tropis, tempat yang lembab, sungai, danau dan laut. Tempat-tempat berkemah yang dekat sungai dan air terjun, jalur pendakian yang lembab seringkali terdapat pacet.
Pacet memiliki alat penghisap berbentuk bulat di kedua ujung tubuhnya, di tengah-tengah alat penghisap bagian depan terdapat mulut dan juga memiliki gigi. Kebanyakan pacet hidup sebagai parasit dengan cara menghisap darah atau jaringan tubuh binatang lainnya untuk memperoleh makanannya. Ada juga yang hidup dengan makan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
Pacet menyerang korbannya dengan menggunakan alat penghisap bagian depan, melukai dan menghisap darahnya. Pacet penghisap darah menghasilkan suatu cairan yang mampu mencegah terjadinya penggumpalan dan pengeringan darah sehingga mempermudah penghisapan.
Tubuh pacet terdiri dari beberapa bagian -bagian seperti cincin dengan panjang tubuh 2 hingga 20cm dan dapat mengerut maupun mengembangkan tubuhnya, dengan tubuh berwarna hitam, merah atau coklat, kadang bergaris atau berbintik. Pacet memiliki bagian tubuh yang peka cahaya, sentuhan, suhu dan cuaca. Pacet memiliki alat kelamin jantan dan betina.
Untuk melepas pacet atau lintah yang menempel gunakan air tembakau , abu rokok, atau air garam.

air

Mata Air dan Air Mineral
Mata air adalah sebuah sumber air alami yang mengalir dari dalam tanah. Air tersebut berasal dari air hujan atau salju yang meleleh dan meresap ke dalam tanah. Air menembus pori-pori dan celah-celah di dalam tanah hingga menembus ke dalam lapisan-lapisan batu, hingga akhirnya sampai di lapisan yang tidak dapat tertembus lagi oleh air.

Air yang tertahan di bawah tanah ini di sebut air tanah. Gravitasi Bumi menyebabkan air mengalir mencari jalan keluar ke permukaan tanah, dan membentuk mata air.

Mata air dapat ditemukan di gunung-gunung, bukit-bukit, lembah-lembah, gua dan di hutan. Sumber air ini seringkali kita jumpai di kaki tebing yang terjal, atau di lereng-lereng, juga pada patahan lapisan tanah yang nampak ke permukaan tanah. Air danau Batur muncul ke permukaan tanah di desa-desa di sekitar gunung Batur menjadi sumber Tirta Suci.

Suhu air yang muncul dari mata air tergantung pada suhu tanah atau batu yang dilalui air. Air tanah yang mengalir dekat dengan permukaan tanah akan muncul sebagai sumber air yang suhunya lebih hangat pada musim kemarau dibandingkan suhu air pada musim hujan. Air tanah yang mengalir lebih dalam lagi dari permukaan tanah selalu muncul menjadi sumber air yang suhunya dingin. Tetapi jauh di dalam Bumi semua batu suhunya panas. Di sekitar gunung berapi sering terdapat batu panas yang dekat dengan permukaan tanah, sehingga mata air yang muncul seringkali bersuhu panas.

Kebanyakan mata air juga mengandung mineral-mineral yang berasal dari batuan yang larut karena aliran air, air tanah ini sering disebut dengan air mineral. Air mineral dan sumber air panas yang mengandung mineral diyakini dapat membantu menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Seperti sumber air panas yang berada di Guci di lereng gunung Slamet, sumber air panas di candi gedong songo di lereng gunung Ungaran, dan masih banyak lagi.

Kamis, 18 September 2008

diklat dalam



diklat ini dilakukan dalam area sekolah. kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan penyampaian materi, dan latian praktik tentang materi yang diberikan.

diklat lapangan



ini adalah salah satu gambaran pada diklat lapangan yang kami lakukan. diklat lapangan ini berupa gabungan praktek dari semua materi yang telah diberikan, atau merupakan simulasi dari kegiatan pendakian.

Selasa, 16 September 2008

ujian masuk '24






Kegiatan di atas merupakan kegiatan pra diklat. Kegiatan itu sendiri berupa ujian tulis dan fisik. Tujuan dari kegiatan di atas yaitu untuk menguji seberapa besar kemampuan yang dimiliki oleh peserta diklat.